"Partisipasi beberapa negara di kawasan dalam permainan ini tidak berarti apa-apa selain melayani upaya Israel untuk mengikis parameter dasar internasional. Negara-negara itu telah menyatakan niat mereka untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem, yang melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, hanya membuat konflik semakin rumit dengan tindakan mereka," jelas Erdogan.
Baca Juga: Jadwal Operasional TransJakarta Selama PSBB Jakarta, Berlaku Mulai Hari Ini Hingga 27 September!
Erdogan menyebutkan bahwa satu-satunya solusi penyelesaian konflik Palestina-Israel yang benar adalah dengan mendirikan Negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan bersebelahan berdasarkan perbatasan tahun 1976 dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.***