Mengutip website kesehatan Healthline pada 14 April 2022, antibodi monoklonal merupakan protein artifisial yang dibuat di laboratorium (lab-grown protein).
Namun, Healthline menyebut bahwa terapi antibodi monoklonal tidak menggantikan vaksinasi Covid-19 karena memiliki cara kerja berbeda.
Adapun cara kerja dari antibodi monoklonal sendiri ialah dengan meniru kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi virus atau patogen berbahaya seperti Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Apa KIPI COVID-19? Ini penjelasan serta Kenali Penyebab dan Gejala Setelah Kemungkinan Suntik Vaksin
Penggunaan obat dalam terapi antibodi monoklonal dilakukan karena obat-obatan yang dipilih memiliki kemampuan untuk mengikat patogen agar tidak menginfeksi tubuh.
Hal ini tentu berbeda dengan vaksinasi Covid-19 yang bekerja dengan cara merangsang tubuh agar menciptakan antibodi alami untuk melawan infeksi Covid-19.
Tentu terapi antibodi monoklonal ini bisa menjadi opsi untuk menangani infeksi Covid-19 pada orang-orang dengan kondisi khusus yang menyebabkan ia tak bisa menerima vaksin.
Healthline dengan lebih rinci menyebut beberapa orang dengan kondisi tertentu yang bisa menerima metode terapi antibodi monoklonal ini.
Adapun orang-orang yang bisa menerima terapi antibodi monoklonal meliputi: