VIRAL! Fenomena Lintang Kemukus di Langit Jawa, Ini Penjelasan Kepercayaan Masing-Masing Masyarakat

- 12 Oktober 2020, 09:12 WIB
Fenomena penampakan Lintang Kemukus di Langit Jawa
Fenomena penampakan Lintang Kemukus di Langit Jawa /Twitter.com/@KediriFess/Twitter

 

Berita DIY - Masyarakat dunia maya baru-baru ini dibuat heboh dengan munculnya foto-foto penampakan sebuah komet atau dalam mitologi Jawa disebut dengan Lintang Kemukus yakni komet, bintang berekor di langit Pulau Jawa.

Lintang Kemukus menjadi trending yang hangat diperbincangkan warganet baik di Twitter, Instagram, hingga menjadi kata kunci yang paling sering dicari oleh pengguna Google mulai hari Minggu, 11 Oktober 2020.

Lintang Kemukus yang muncul di langit Jawa ini dapat dilihat oleh masyarakat Tuban, Yogyakarta, Jawa Tengah, bahkan masyarakat Karawang Jawa Barat juga dapat menyeksikan fenomena langka ini.

Baca Juga: Besok Ditutup! Segera Daftar Bantuan Uang Rp 2,5 Juta Gratis dari Telkomsel, Ini Syarat dan Caranya

Sebagaimana dikutip Berita DIY dari Isu Bogor pada artikel sebelumnya yang berjudul Heboh Fenomena Lintang Kemukus Juga Terjadi di Negara Ini dengan Sebutan Fireball, Ini kata LAPAN, Lintang Kemukus dipercaya sebagai hantu pembawa maut berwujud bola arwah.

Kemunculan Lintang Kemukus sebagai rombongan prajurit ganas yang bisa membunuh manusia ketika mereka tertidur. Lintang kemukus atau Lampor mengganggu manusia dengan membuat suara gaduh yang berasal dari iringan kereta kuda dan derap langkah kaki.

Meski demikian, masing-masing masyarakat Jawa memiliki kepercayaan-kepercayaan yang berbeda mengenai fenomena Lintang kemukus seperti yang terjadi dalam Masyarakat Jawa bagian tengah dan masyarakat Jawa Timur.

Baca Juga: Sisi Baik Pengesahan UU Omnibus Law dan Impor Vaksin Covid-19, Mata Uang Rupiah Menguat Hari Ini?

Sementara itu, masyarakat Jawa (bagian tengah) lebih mempercayai bahwa Lintang Kemukus adalah pasukan Nyi Roro Kidul yang bergerak dari penghujung Selatan yakni pantai selatan ke penghujung Utara Yogyakarta yakni Gunung Merapi.

Halaman:

Editor: Nia Sari

Sumber: Lapan.go.id Isu Bogor earthsky.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x