Ikan Ini Jadi Pertanda Datangnya Gempa dan Tsunami, Berikut Fakta dari Pandangan Ahli Biologi

29 September 2020, 17:21 WIB
Kemunculan Oarfish manjadi pertanda datangnya gempa dan tsunami /Instagram.com/@dispate/Instagram

Berita DIY - Gempa dan tsunami merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia mengingat letak Indonesia yang berada di antara dua benua yakni Benua Asia dan Australia serta diapit oleh dua samudra yakni Samudera Pasific dan Smaudera Hindia.

Letak geografis Indonesia tersebut menempatkan Indonesia di antara lempeng-lempeng tektonik termasuk lempeng austria dan eurasia yang memiliki pergerakan aktif.

Pergerakan lempeng-lempeng tektonik ini tidak jarang menyebabkan tumbukan antar lempeng dan menimbulkan guncangan yang dapat dirasakan permukaan bumi dimana manusia berada, hal ini yang kemudia disebut dengan gampa tektonik.

Baca Juga: Hasil Riset ITB Pantai Selatan Berpotensi Tsunami, Makhluk Ini Jadi Pertanda Datangnya Tsunami!

Sementara itu, gempa tektonik yang pusatnya (episentrum) dangkal dan berkekuatan besar khususnya di bawah permukaan laut dapat menimbulkan gelombang air yang kita sebut sebagai tsunami.

Gempa dan tsunami dapat diprediksi namun cukup lambat diketahui menggunakan alat ukur buatan manusia, meski demikian gejala alam juga dapat menjadi pertanda bahwa bencana alam akan datang nampak dari perubahan perilaku makhluk hidup di sekitar tempat yang akan terkena bencana.

Sebagaimana dilansir Berita DIY dari Jurnal Presesi dan Zona Jakarta, kedatangan tsunami dapat diketahui melalui kemunculan ikan Oarfish (Regalecus Glesne) yang merupakan spesies ikan laut dalam yang dipercaya kehadirannya sebagai pertanda akan terjadinya gempa dan tsunami.

Baca Juga: Prajurit Kostrad Ini Terjun Dari Pesawat Hercules dan Bertemu Ayah Kandung Saat Bertugas

Oarfish memiliki bentuk tubuh panjang menyerupai Sea Serpent yang dalam mitologi Jepang dianggap perwujudan naga air atau "ryugu no tsukai" yang bermakna sebagai pembawa pesan Raja Laut.

Berbagai catatan terjadinya tsunami juga menyebutkan bahwa kemunculan ikan ini berikutnya menyusul adanya bencana tsunami yang dahsyat dan hal ini diperjelas dari kaca mata sians.

Menurut ilmu sains, ikan laut dalam dapat merasakan pergerakan lempeng bawah laut dengan skala besar dan Oarfish mulai bermunculan ke permukaan.

Baca Juga: Pertemuan Gratis Melalui Google Meet Akan Dibatasi Hanya 60 Menit, Berlaku Kapan?

Seorang Profesor Biologi Kelautan Universitas Anglia Ruskin di Cambridge yakni Rachel Grant mengatakan bahwa perilaku ajaib Oarfish dapat dibuktikan secara teoritis mengingat setiap makhluk hidup memiliki ciri kepekaan.

"Kala gempa terjadi, akan ada penumpukan tekanan di bebatuan yang bisa menimbulkan muatan elektrostatis dan menyebabkan ion bermuatan listrik lepas ke air," ungkap Prof. Rachel Grant.

"Hal tersebut dapat menyebabkan pembentukan hidrogen peroksida, yang merupakan senyawa beracun. Ion berbahaya tersebut juga dapat mengoksidasi bahan organik yang dpaat membunuh ikan, sehingga memaksa mereka meninggalkan laut dalam dan naik ke permukaan." Lanjut Prof. Rachel Grant.

Baca Juga: Lagu Genjer-Genjer Diklaim Sebagai Propaganda PKI, Bagaimana Kisah Lagu Ini ?

Sehingga dapat dikemukakan bahwa ketika Oarfish muncul di permukaan laut dangkal merupakan gejala atau tanda akan datangnya tsunami yang dahsyat dari laut menuju permukaan.***

 

Editor: Nia Sari

Sumber: Zona Jakarta Jurnal Presesi

Tags

Terkini

Terpopuler