Kemudian Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) menyatakan untuk bergabung pada tahun 1926.
Baca Juga: Sejarah BPUPKI Beserta Tujuan dan Fungsi, Badan yang Dibentuk Zaman Penjajahan Jepang
Belanda menentang keras organisasi seperti itu yang didirikan oleh orang Indonesia menggunakan kata Padvinder.
Tak lama kemudian, K.H. Agus Salim memperkenalkan kata "Pandu" atau "Kepanduan" yang bisa digunakan oleh orang Indonesia yang ingin mendirikan organisasi Kepramukaan.
Perkembangan organisasi Kepanduan ini terus menuai perhatian tokoh-tokoh Nasional, hingga kemunculan Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) yang membawahi beberapa organisasi, yakni INPO, NATIPIJ, PPS, dan SIAP.
Baca Juga: Link Download HUT RI Ke-76 2021: Pedoman Peringatan hingga Filosofi Logo dan Tema Besar
Timeline organisasi Kepramukaan berlanjut hingga pasca Kemerdekaan Republik Indonesia. Pandu Rakyat Indonesia tercetus pada 28 Desember 1945 yang menjadi organisasi pertama pasca Kemerdekaan RI.
Jumlah organisasi Kepanduan ketika itu mencapai ratusan. Sempat dibagi menjadi beberapa federasi namun tak berjalan begitu efektif di bawah PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia), sebab tak semuanya menunjukkan kekompakan dan kerja sama.
Baru pada tahun 1960, Presiden Pertama RI, Soekarno, menginginkan organisasi Kepramukaan di Indonesia bergabung menjadi satu.
Baca Juga: Kumpulan Puisi Tema Kemerdekaan untuk Merayakan HUT RI ke-76