Sejarah Hari Bhakti TNI AU, 29 Juli 2021: Mengenang Tiga Perintis TNI AU yang Gugur Saat Jalankan Misi

- 29 Juli 2021, 12:10 WIB
Foto dokumentasi TNI AU peninjauan fasilitas produksi PT DI.
Foto dokumentasi TNI AU peninjauan fasilitas produksi PT DI. /Instagram.com/@militer.udara

BERITA DIY - Hari Bhakti Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) diperingati setiap tanggal 29 Juli untuk mengenang sejarah peristiwa kebaktian TNI AU dalam peristiwa yang terjadi pada 29 Juli 1947.

Peringatan Hari Bhakti TNI AU tahun 2021 ini merupakan peringatan ke-74 yang mengangkat tema 'Dilandasi semangat kepahlawanan 29 Juli 1947, TNI Angkatan Udara siap mendukung percepatan penanganan Covid-19 menuju tatanan baru untuk Indonesia maju'.

Sejarah Hari Bhakti TNI AU ialah mengenang peristiwa gugurnya tiga pelopor dan perintis TNI AU yang terdiri dari Komodor Muda Udara Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara Adisumarmo yang sedang menjalankan misi.

Baca Juga: Sejarah Hari Ayah Sedunia yang Jatuh Hari Ini, 20 Juni 2021, Pertama Kali Populer di Amerika Serikat

Komodor Muda Udara Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara Adisumarmo gugur saat bertugas menjalankan misi mengirimkan obat-obatan dari Palang Merah Malaya ke Palang Merah Indonesia.

Dilansir dari sejarah TNI AU di website resmi tni-au.mil.id, tiga tokoh perintis TNI AU di atas mengendarai pesawat Dakota VT-CLA milik Indonesia yang dihadang pesawat P-40 kittyhawk Belanda dan jatuh di di Desa Ngoto, 3 km Selatan DI Yogyakarta.

Pada Juli 1947, Belanda sedang melakukan serangan besar-besaran ke Indonesia di berbagai daerah. TNI melakukan serangan balasan ke daerah pendudukan Belanda di Jawa tepatnya di Ambarawa, Salatiga, dan Semarang.

Baca Juga: IMLEK 2021: Sejarah Perkembangan Tari Barongsai dan Makna Singa Bagi Masyarakat Tiongkok

Serangan dipimpin oleh Kadet Penerbang Sutardjo Sigit, Suharmoko Harbani, dan Mulyono, dibantu tiga penembak udara yaitu Sutardjo, Kaput, dan Dulrachman menggunakan dua pesawat Churen dan sebuah Guntei pada 29 Juli 1947. 

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x