BERITA DIY - Simak gejala hipotermia dan cara mengatasinya, lakukan pencegahan penurunan suhu tubuh dengan cara sederhana sebagai pertolongan pertama.
Hipoterimia merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat suhu tubuh turun hingga di bawah 35 derajat Celcius. Penurunan suhu tubuh ini dapat mengakibatkan dampak yang serius, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Hipotermia dapat membahayakan penderitanya sebab saat mengalami hipotermia orang tersebut akan kesulitan untuk berpikir jernih.
Hipotermia dapat terjadi pada siapa saja. Umumnya hipotermia disebabkan oleh cuaca yang sangat dingin.
Jika udara di sekitar tubuh sangat rendah atau dingin, tubuh akan lebih cepat kehilangan panas tubuhnya. Suhu tubuh orang tersebut akan menurun sebab panas yang dihasilkan oleh tubuh akan cepat hilang.
Paparan suhu yang lebih dingin dari biasanya juga dapat menyebabkan hipotermia. Misalnya, jika seseorang masuk ke ruangan dengan AC yang sangat dingin setelah berada di luar, orang tersebut akan berisiko kehilangan terlalu banyak panas tubuh dalam waktu singkat.
Risiko terserang hipotermia akan lebih mudah dialami oleh bayi, lansia, orang dengan penyakit mental, demensia, pengonsumsi alkohol, dan pengguna narkoba.
Baca Juga: Benarkan Mitos Mandi Malam Sebabkan Rematik? Cek Faktanya Berikut Ini
Tempat tinggal juga dapat memengaruhi risiko terjadinya hipotermia. Tinggal di daerah yang sering mengalami suhu yang sangat rendah meningkatkan risiko terkena dingin yang ekstrem.
Apabila seseorang mengalami hipotermia, dia akan mengalami beberapa gejala umum yang sangat mudah dikenali.
Berikut adalah gejala yang biasa muncul pada orang yang mengalami hipotermia, dikutip Berita DIY dari laman Healthline pada 1 Maret 2022.
1. Badan menggigil
2. Pernapasan melambat
3. Sulit untuk berjalan
4. Kebingungan
6. Merasakan lelah berlebih
7. Denyut nadi melemah
8. Tidak sadarkan diri
Ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipotermia. Jika memungkinkan, segera hubungi petugas kesehatan untuk segera menangani penderita hipotermia.
Namun jika keadaan tidak memungkinkan untuk menghubungi petugas kesehatan, Anda dapat melalukan pertolongan secara mandiri. Bawa penderita hipotermia ke tempat yang lebih hangat.
Jika penderita hipotermia mengenakan pakaian yang basah, maka lepaskan pakaian tersebut Jika perlu, potonglah pakaian tersebut untuk menghindari gerakan yang berlebih.
Baca Juga: Cara Mengatasi Insomnia dengan Bahan Alami, Salah Satunya dengan Minum Air Hangat
Tutupi dengan selimut hangat, termasuk bagian wajah, tapi jangan menutupi bagian mulutnya. Jika tidak ada selimut, Anda dapat menggunakan panas tubuh Anda untuk menghangatkannya.
Berikan minuman atau makanan yang hangat, untuk membantu meningkatkan suhu tubuh. Kompres penderita hipotermia dengan benda hangat yang kering, misalnya menggunakan botol air hangat atau handuk hangat. Oleskan kompres hanya ke dada, leher, atau selangkangan.
Pantau pernapasannya, ika pernapasan penderita hipotermia tampak sangat lambat, atau kehilangan kesadaran, lakukan CPR atau cardiopulmonary resuscitation.
Baca Juga: 9 Olahraga Ringan untuk Jaga Gula Darah Penderita Diabetes Tipe 2, Salah Satunya Berjalan Kaki
Agar terhindar dari hipotermia, gunakan pakaian tebal atau pakaian berlapis jika berada pada lingkungan dengan suhu yang sangat rendah. Gunakan topi, syal, dan sarung tangan jika diperlukan.
Jaga pakaian yang dikenakan agar selalu dalam keadaan kering. Cara-cara ini dilakukan untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal dan tidak berada di bawah 35 derajat Celcius.
Itulah penyebab, ciri-ciri, dan cara mencegah terkena hipotermia. Usahakan suhu tubuh selalu dalam keadaan normal, dan segera hangatkan tubuh jika merasa kedinginan.***