Rakyat Butuh Aksi Ketimbang Pencitraan Politisi dengan Personal Branding di Media Sosial

- 28 April 2022, 19:00 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani didoakan menjadi Presiden RI saat meresmikan proyek sambungan rumah air bersih di Wonogiri Jawa Tengah.
Ketua DPR RI Puan Maharani didoakan menjadi Presiden RI saat meresmikan proyek sambungan rumah air bersih di Wonogiri Jawa Tengah. /PRMN/HO/DPR RI

BERITA DIY - Tidak sedikit politisi yang sudah mulai peduli dan menggunakan sosial media untuk melakukan personal branding.

Hal ini lantaran peran teknologi di dunia digital dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk mwnyerap aspirasi dan menunjukkan kinerja.

Tak hanya itu, sosial media juga sudah dijadikan sebagai strategi untuk membentuk citra diri sendiri sehingga masyarakat atau orang lain dapat menilainya dari prestasi dan pencapaian yang dia miliki.

Baca Juga: Diganyang Sebagai Capres 2024, Puan Maharani: Kita Harus Terus Bertemu Rakyat

Jika politisi sudah ‘terjun’ ke media sosial, maka dia sudah siap berinteraksi dengan masyarakat.

“ Terbentuk pola komunikasi baru, masyarakat bisa langsung mengakses politisi. Komunikasi publik dengan politisi dengan kekuatan media sosial.” kata Pakar Komunikasi dari Universitas Indonesia, Firman Kurniawan.

Keberadaan media sosial tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pada survei yang dirilis Hootsuite, pada tahun ini, 73,7% persen masyarakat Indonesia terhubung dengan internet dan 68,9% aktif menggunakan media sosial.

Ada tiga hal, mengapa seorang politisi memanfaatkan media sosial. Pertama, untuk membangun awareness, politisi menunjukkan karakternya, menyampaikan misinya secara ringan. Kedua, keterlibatan publik, yaitu saat publik ikut berkomentar pada media sosial politisi tersebut. 

Baca Juga: Puan Resmikan Penataan Kawasan Gunung Kemukus, Doakan Jadi Kebangkitan Pariwisata Sragen

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x