Tanggal 15 Agustus Diperingati Hari Apa? Ini 2 Peristiwa Penting yang Menjadi Bagian Sejarah di Indonesia

14 Agustus 2021, 20:23 WIB
ILUSTRASI - Tanggal 15 Agustus menandakan dua peristiwa penting yang menjadi bagian sejarah di Indonesia. /PEXELS/ian-panelo

BERITA DIY - Simak informasi peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 15 Agustus. Meskipun bukan hari libur Nasional, namun ada insiden yang harus diketahui oleh orang Indonesia.

Tak banyak yang mengetahui bahwa ada momentum yang menjadi bagian dari sejarah Indonesia saat tanggal 15 Agustus. 

Berdasarkan informasi yang dirangkum BERITA DIY dari berbagai sumber, terdapat setidaknya dua kejadian penting yang tercatat pada hari ke-15 di bulan Agustus tersebut. Berikut ini disampaikan penjelasannya.

Baca Juga: Tuliskan Isi Teks Proklamasi RI? Ini Naskah 17 Agustus 1945 Lengkap Diperbaharui dan Disetujui Soekarno

Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak serta merta berjalan dengan instan. Terdapat momen menegangkan yang terjadi beberapa hari sebelumnya.

Peristiwa Bom Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Bom Nagasaki (9 Agustus 1945) di Jepang yang dijatuhi oleh Sekutu membuat posisi Negeri Matahari Tebrit itu semakin terancam.

Bom tersebut menghancurkan kedua kota yang sangat vital di Jepang hingga membunuh banyak rakyatnya.

Baca Juga: Tanggal 14 Agustus 2021 Diperingati Hari Apa? Ternyata Ada Hari Pramuka, Yuk Simak Sejarahnya

Tiga pekan sebelumnya dalam pertemuan di Postdam, Jepang telah diperingatkan untuk menyerah tanpa syarat oleh Sekutu.

Namun, Jepang tak menggrubis peringatan itu hingga Sekutu geram menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Pada akhirnya, tepat pada 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Di sisi lain, para tokoh Indonesia mendesak Soekarno untuk memprokalamsikan Hari Kemerdekaan Rakyat Indonesia dua hari setelahnya pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dirayakan hingga saat ini.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Pramuka ke-60 yang Diperingati Tanggal 14 Agustus 2021, Bisa Jadi Foto di WA, IG, dan FB

Perjanjian New York

Perjanjian New York juga menjadi bagian sejarah Indonesia pasca Kemerdekaan. Kejadian ini disebabkan oleh Indonesia yang ingin mengambil wilayah Papua bagian barat dari tangan Belanda.

Pada Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda tahun 1949, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia. Namun, wilayah Papua masih dikendalikan oleh Belanda hingga pembicaraan lebih lanjut dalam kurun waktu satu tahun setelah KMB.

Kendati demikian, Belanda selalu mengulur-ngulur waktu hingga upaya Indonesia untuk merebut wilayah Papua bagian barat berlangsung di meja Internasional pada tahun 1945, 1955, 1957, dan 1960.

Baca Juga: Cara Daftar Upacara Online HUT RI ke-76 Tahun 2021 Bersama Presiden Jokowi Live dari Istana Negara

Namun, negosiasi tak menemukan titik terang. Kemudian Amerika Serikat mendesak Belanda untuk bertemu dengan Indonesia kembali tentang perihal tersebut.

Amerika Serikat yang ketika itu khawatir persaingan dengan Uni Soviet pada akhirnya bertekad bulat untuk menjadi perantara antara Indonesia dan Belanda.

Pihak Indonesia diwakili pleh Adam Malik, sedangkan Dr. van Roijen mewakili Belanda. Sementara itu, E. Bunker bertindak sebagai delegasi Amerika Serikat.

Baca Juga: Kondisi Geografis Kepulauan Maluku dan Pulau Papua, Luas hingga Batas Wilayah

Perjanjian New York terjadi pada 15 Agustus 1962 yang menandakan Papua bagian barat diserahkan kepada Indonesia dari Belanda.

Perjanjian New York tersebut merupakan asal mula Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1969, di mana beberapa pihak berpendapat merugikan rakyat Papua.

Para tokoh Papua menganggap pelaksanaan Pepera ketika itu ganjal karena menyalahi aturan yang telah disepakati, yakni one man one vote, di mana sistem voting setiap individu harusnya menjadi landasan penentuan hasil Pepera.

Baca Juga: Contoh Spanduk HUT RI Ke-76 : Download Logo, Banner, dan Umbul-Umbul Resmi dari Pemerintah

Ketika itu, hanya sekitar 1.025 dari 800 ribu rakyat Papua yang terlibat dalam musyawarah. Indonesia diduga memaksa peserta untuk tetap memilih Papua menjadi bagian dari NKRI dalam penentuan nasib masa depan Papua bagian barat.

Desakan Indonesia itu dinilai mencedrai prinsip-prinsip yang telah disetujui pada Perjanjian New York sesuai Resolusi 1514.

Sehingga banyak figur yang menilai terutama yang berasal dari Papua Barat bahwa pelaksanaan Pepera adalah kontroversial hingga kini.

Itulah tadi dua peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 15 Agustus dan merupakan bagian dari sejarah Indonesia.***

Editor: Inayah Bastin Al Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler