Profil Ferdinand Marcos, Presiden ke-10 Filipina yang Menjabat Selama 21 Tahun: Karier dan Kontroversi

- 11 Mei 2022, 11:29 WIB
Ilustrasi bendera Filipina- Profil Ferdinand Marcos, presiden ke-10 Filipina yang menjabat selama 21 tahun mulai dari karier dan kontroversi.
Ilustrasi bendera Filipina- Profil Ferdinand Marcos, presiden ke-10 Filipina yang menjabat selama 21 tahun mulai dari karier dan kontroversi. /Pixabay/titus_jr0

Baca Juga: Sejarah Hari Ibu 8 Mei 2022 dan Daftar Negara yang Merayakan, Apa Termasuk Indonesia?

Marcos merupakan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Filipina dengan gelar cum laude pada tahun 1939. Ia turut berperang melawan Jepang dalam Perang Dunia II dan memperoleh penghargaan atas jasa-jasanya selama perang.

Pada tahun 1954, ia menikah dengan Imelda Romuáldez yang kelak akan membantunya dalam kampanye presidennya. Ia kemudian bergabung dengan Partai Nacionalista, dan bersama dengan calon wakil presidennya Fernando Lopez, ia mengalahkan presiden Diosdado Macapagal dalam pemilu 1965.

Marcos adalah presiden Filipina pertama yang terpilih untuk menjabat selama dua masa bakti berturut-turut secara penuh.

Pada tahun 1972, ia mendirikan rezim otoriter yang memperbolehkannya tetap berkuasa hingga rezim tersebut dihapus pada 1981, dengan menggunakan hukum darurat militer sebagai alat untuk menekan oposisi.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Buruh Internasional 1 Mei 2022 dan Sejarah May Day, Apakah Tanggal Merah?

Kemudian pada tahun yang sama, ia dilantik kembali untuk menjabat masa bakti selama enam tahun. Namun sayangnya, kepemimpinannya kali ini diwarnai dengan pengaturan politik yang tidak baik, masalah kesehatan, serta pelanggaran hak asasi manusia oleh pihak militer dan korupsi yang merajalela dalam pemerintahan.

Puncaknya, terjadilah kasus pembunuhan pemimpin oposisi Benigno Aquino, Jr., yang terjadi tahun 1983. Hal ini sontak mulai memicu ketidakpuasan publik terhadap pemerintahannya.

Pada tahun 1986, ia sempat kembali terpilih untuk keempat kalinya dalam sebuah pemilu yang diduga dipengaruhi kecurangan. Namun Marcos akhirnya digulingkan dari jabatannya sebagai presiden dalam Revolusi EDSA, di bawah pimpinan Corazon Aquino (janda Benigno Aquino).

Ferdinand Marcos kemudian melarikan diri ke Hawaii bersama dengan istrinya, Imelda. Di sana ia dituduh menggelapkan uang negara dan pinjaman dari luar negeri untuk kepentingannya dan kroni-kroninya (terutama pinjaman dari Amerika Serikat, yang merupakan sekutu terdekat Filipina) dan ditemukan bersalah.

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x