Baca Juga: Hore! Penyandang Disabilitas Dapat BLT Rp2,4 Juta, Simak Cara Dapat dan Cek Bansos PKH di Sini
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Gus Miftah Ungkap Janjinya Semasa Hidup: Allah Lebih Sayang ke Guru
Seorang korban selamat dari serangan terakhir, Ahmed Yimam, mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Rabu bahwa dia telah menghitung 82 mayat dan mengatakan 22 orang terluka.
“Serangan kebanyakan dilakukan dengan menggunakan pisau, meski menggunakan panah dan senjata api,” kata Ahmed.
Worke Ahme ( 60) mengatakan kepada kantor berita Reuters melalui telepon bahwa pria yang terlibat dalam serangan hari Selasa itu bersenjata dan dia melihat lebih dari 100 dari mereka. Beberapa mengenakan seragam yang tidak bisa dia identifikasi, katanya.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Sempat Kirim Parfum Aroma Ka'bah ke Mahfud MD, Menkopolhukam: Panggil Saya Ayah
“Mereka membakar rumah saya dan rumah saudara laki-laki saya, dengan 200 sapi dan 11 kambing di dalamnya,” katanya.
Negara terpadat kedua di Afrika telah bergulat dengan kekerasan mematikan yang sering terjadi sejak Abiy ditunjuk pada 2018 dan mempercepat reformasi demokrasi yang melonggarkan cengkeraman besi negara pada persaingan regional.
Pemilu yang dijadwalkan tahun ini semakin mengobarkan ketegangan atas tanah, kekuasaan, dan sumber daya.
Di bagian lain negara itu, militer Ethiopia telah memerangi pemberontak di wilayah Tigray utara selama lebih dari dua bulan, dalam konflik yang telah menyebabkan sekitar satu juta orang mengungsi.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ustadz Yusuf Mansur: Negatif Covid-19
Pemerintah Ethiopia mengatakan pada hari Rabu bahwa tiga pejabat dengan mantan partai berkuasa Tigray, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Ethiopia Seyoum Mesfin tewas setelah mereka menolak untuk menyerah kepada militer.
Pengerahan pasukan federal di Tigray telah menimbulkan kekhawatiran akan kekosongan keamanan di wilayah bergolak lainnya.
Ethiopia juga mengalami kerusuhan di wilayah Oromia dan menghadapi ancaman keamanan jangka panjang dari pejuang Somalia di sepanjang perbatasan timur yang keropos.***