BERITA DIY - Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Ethiopia atau Ethiopian Human Rights Commission (EHRC) melaporkan lebih dari 80 warga sipil di negaranya tewas dibantai dalam sebuah aksi penyerangan.
Penyerangan ini terjadi wilayah wilayah Benishangul-Gumuz, yang berbatasan dengan Sudan dan Sudan Selatan pada Selasa, 12 Januari 2021 sekitar pukul 5 hingga 7 pagi waktu setempat.
“Kami mendapat informasi bahwa lebih dari 80 orang meninggal yang usianya berkisar antara 2 hingga 45 tahun,” kata penasihat senior EHRC, Aaron Maasho dikutip dari Aljazera.
Hingga berita ini diturunkan, otoritas setempat belum mendapatkan informasi yang jelas mengenai identitas pelaku penyerangan.
Baca Juga: Deretan Kasus yang Pernah Ditangani Listyo Sigit Prabowo, Calon Tunggal Kapolri Usulan Jokowi
Baca Juga: VIRAL Crazy Rich Beli Mobil Mewah Tesla Rp1,5 M karena Gabut dan Iseng, Wah Murah Banget
"Kami menyerukan kepada otoritas federal dan regional untuk memperkuat koordinasi dan tindakan, termasuk di tingkat distrik, untuk mencegah serangan serupa terhadap warga sipil," tambah Aaron Maasho, juru bicara EHRC.
Sebelumnya Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed sudah pernah berkunjung ke daerah Metekel pada Desember 2020 dan membuat pos komando untuk menjaga keamanan di sana.
Sementara itu, politisi oposisi mengatakan jika kekerasan di Metekel itu bermotif etnis, menuduh kampanye yang ditargetkan oleh kelompok bersenjata etnis Gumuz terhadap anggota kelompok etnis lain di daerah itu, termasuk Amhara, kelompok terbesar kedua di Ethiopia.