Mantan Menteri Luar Negeri dan 82 Orang Tewas Dibantai di Ethiopia, Ribuan Lainnya Mengungsi

- 14 Januari 2021, 16:32 WIB
Ilustrasi sejumlah tentara berjaga dari penyerangan. Mantan Menteri Luar Negeri dan 82 orang di Ethiopia tewas dibantai, ribuan lainnya mengungsi.
Ilustrasi sejumlah tentara berjaga dari penyerangan. Mantan Menteri Luar Negeri dan 82 orang di Ethiopia tewas dibantai, ribuan lainnya mengungsi. /PIXABAY/PEXELS

BERITA DIY - Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Ethiopia atau Ethiopian Human Rights Commission (EHRC) melaporkan lebih dari 80 warga sipil di negaranya tewas dibantai dalam sebuah aksi penyerangan.

Penyerangan ini terjadi wilayah wilayah Benishangul-Gumuz, yang berbatasan dengan Sudan dan Sudan Selatan pada Selasa, 12 Januari 2021 sekitar pukul 5 hingga 7 pagi waktu setempat.

“Kami mendapat informasi bahwa lebih dari 80 orang meninggal yang usianya berkisar antara 2 hingga 45 tahun,” kata penasihat senior EHRC, Aaron Maasho dikutip dari Aljazera.

Hingga berita ini diturunkan, otoritas setempat belum mendapatkan informasi yang jelas mengenai identitas pelaku penyerangan.

Baca Juga: Deretan Kasus yang Pernah Ditangani Listyo Sigit Prabowo, Calon Tunggal Kapolri Usulan Jokowi

Baca Juga: VIRAL Crazy Rich Beli Mobil Mewah Tesla Rp1,5 M karena Gabut dan Iseng, Wah Murah Banget

"Kami menyerukan kepada otoritas federal dan regional untuk memperkuat koordinasi dan tindakan, termasuk di tingkat distrik, untuk mencegah serangan serupa terhadap warga sipil," tambah Aaron Maasho, juru bicara EHRC.

Sebelumnya Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed sudah pernah berkunjung ke daerah Metekel pada Desember 2020 dan membuat pos komando untuk menjaga keamanan di sana.

Sementara itu, politisi oposisi mengatakan jika kekerasan di Metekel itu bermotif etnis, menuduh kampanye yang ditargetkan oleh kelompok bersenjata etnis Gumuz terhadap anggota kelompok etnis lain di daerah itu, termasuk Amhara, kelompok terbesar kedua di Ethiopia.

Baca Juga: Hore! Penyandang Disabilitas Dapat BLT Rp2,4 Juta, Simak Cara Dapat dan Cek Bansos PKH di Sini

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Gus Miftah Ungkap Janjinya Semasa Hidup: Allah Lebih Sayang ke Guru

Seorang korban selamat dari serangan terakhir, Ahmed Yimam, mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Rabu bahwa dia telah menghitung 82 mayat dan mengatakan 22 orang terluka.

“Serangan kebanyakan dilakukan dengan menggunakan pisau, meski menggunakan panah dan senjata api,” kata Ahmed.

Worke Ahme ( 60) mengatakan kepada kantor berita Reuters melalui telepon bahwa pria yang terlibat dalam serangan hari Selasa itu bersenjata dan dia melihat lebih dari 100 dari mereka. Beberapa mengenakan seragam yang tidak bisa dia identifikasi, katanya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Sempat Kirim Parfum Aroma Ka'bah ke Mahfud MD, Menkopolhukam: Panggil Saya Ayah

“Mereka membakar rumah saya dan rumah saudara laki-laki saya, dengan 200 sapi dan 11 kambing di dalamnya,” katanya.

Negara terpadat kedua di Afrika telah bergulat dengan kekerasan mematikan yang sering terjadi sejak Abiy ditunjuk pada 2018 dan mempercepat reformasi demokrasi yang melonggarkan cengkeraman besi negara pada persaingan regional.

Pemilu yang dijadwalkan tahun ini semakin mengobarkan ketegangan atas tanah, kekuasaan, dan sumber daya.

Di bagian lain negara itu, militer Ethiopia telah memerangi pemberontak di wilayah Tigray utara selama lebih dari dua bulan, dalam konflik yang telah menyebabkan sekitar satu juta orang mengungsi.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ustadz Yusuf Mansur: Negatif Covid-19

Pemerintah Ethiopia mengatakan pada hari Rabu bahwa tiga pejabat dengan mantan partai berkuasa Tigray, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Ethiopia Seyoum Mesfin tewas setelah mereka menolak untuk menyerah kepada militer.

Pengerahan pasukan federal di Tigray telah menimbulkan kekhawatiran akan kekosongan keamanan di wilayah bergolak lainnya.

Ethiopia juga mengalami kerusuhan di wilayah Oromia dan menghadapi ancaman keamanan jangka panjang dari pejuang Somalia di sepanjang perbatasan timur yang keropos.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: REUTERS AFP Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x