BERITA DIY - Berikut contoh ukara samboran dalam bahasa Jawa. Jika dalam bahasa Indonesia, kita lebih mengenal dengan istilah kalimat majemuk.
Sebagaimana kalimat majemuk, ukara samboran merupakan susunan klausa yang tergabung menjadi satu kalimat dengan konjungsi.
Dua gagasan atau klausa ini membentuk satu baris kalimat sehingga memiliki satu gagasan baru. Dalam bahasa Jawa, hal ini disebut dengan ukara samboran.
Jika dalam bahasa Jawa, klausa diberinama ukara lamba. Tak berbeda, penyambung antara ukara lamba juga konjungsi.
Di dalam materi bahasa Jawa atau Basa Jawa, konjungsi ada berbagai macam, di antaranya ialah lan (dan), utawa (atau), naging (tetapi), senajan (meskipun), dene (sedangkan), sawise (setelah), hingga banjur (kemudian).
Deretan konjungsi di atas mirip seperti konjungsi yang ada di dalam bahasa Indonesia.
Baca Juga: Apa Antonim Gegai dan Artinya dalam Bahasa Indonesia Menurut KBBI dan Materi Ujian TIU CPNS 2022
Begitupun seperti halnya dengan susunan kalimat atau dalam Basa Jawa disebut dengan ukara.
Jika dalam bahasa Indonesia, satu kalimat harus terdiri dari subjek, predikat, dan objek, maka dalam Basa Jawa pun demikian.
Hanya saja, istilah yang digunakan berbeda. Ketiganya disebut dengan jejer (subjek), wasesa (predikat), dan lesan (objek).
Setiap ukara atau klausa yang memiliki gagasan bisa tersambung dengan klausa lainnya menggunakan konjungsi.
Ketika satu ukara tersambung dengan ukara lainnya, maka itu disebut dengan ukara samboran.
Adapun contohnya dapat disimak di bawah ini:
1. Ukara samboran sejajar:
Aku ora mlebu sekolah amarga lara untu (Aku tidak masuk sekolah karena sakit gigi).
Baca Juga: Materi Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Menyentuh Hati Tema Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian
Apabila sejajar, maka ukara samboran sejajar berarti dua klausul yang ada dalam satu padanan kalimat dan terdiri dari dua klausa atau ukara, yakni:
- Aku ora mlebu sekolah
- Aku lara untu
2. Ukara samboran susun:
Dayu nesu amarga Ratna ngilangake bukune (Dayu marah karena Ratna menghilangkan bukunya).
Ukara samboran susun merupakan susunan ukara atau klausul yang peristiwanya saling menyambung. Adapun ukaran samboran di atas terdiri dari kalimat:
- Dayu nesu
- Ratna ngilangke buku Dayu
3. Ukara samboran raketan:
Ibu nyapu teras, mbakyu latar, lan aku omah (Ibu menyapu teras, kakak halaman, dan aku rumah).
Tak berbeda, ukara samboran satu ini cenderung menggabungkan banyak klausa. Adapun klausa yang terkandung dalam ukara samboran di atas antara lain:
- Ibu nyapu teras
- Mbakyu nyapu latar
- Aku nyapu omah
Demikian contoh ukara samboran dalam bahasa Jawa yang jika dalam bahasa Indonesia, kita lebih mengenal dengan istilah kalimat majemuk.***