Para ulama tersebut sepakat bahwa bekam tidaklah haram dilakukan pada saat puasa, melainkan hanya sampai kepada hukum makruh.
Adapun dasar dari makruhnya bekam di saat puasa ialah karena pasien bekam dapat merasakan lemas sebagai efek samping dari bekam itu sendiri.
Rasa lemas di tengah puasa itulah yang menyebabkan bekam memiliki hukum makruh dilakukan di saat sedang puasa.
Hal itu lantaran bekam sendiri tidak memasukkan sesuatu ke dalam tubuh, melainkan sebaliknya, yakni mengeluarkan darah-darah kotor dari tubuh.
Karenanya, umat Islam dianjurkan untuk tidak melakukan bekam agar ibadah puasa yang sedang dilakukannya dapat berjalan dengan lancar tanpa terpaksa batal karena efek samping lemas dari hasil bekam itu sendiri.
Demikian hukum bekam saat puasa menurut kesepakatan para ulama berdasarkan hadist Nabi Muhammad Saw.***