Hasil penyelidikan yang dilakukan oleh TPF untuk mengungkap alasan kematian Munir serta aktor dibaliknya juga sampai saat ini tidak diketahui hasilnya. Sebab dokumen tersebut hingga kini tidak dibuka kepada publik.
Sebelumnya nama Munir Said Thalib memang begitu akrab dalam dunia aktivis khusunya Hak Asasi Manusia atau HAM. Diketahui dirinya merupakan lelaki kelahiran Batu, Malang 8 Desember pada tahun 1965.
Kiprah atau karier Munir sebagai seorang aktivis telah dimulainya sedari masa menjadi mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Kiprahnya dalam dunia mahsiswa tersebut diketahui setelah menjabat Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Unibraw.
Setelah selesai masa kuliah, Munir terus berkiprah dalam membela Hak Asasi Manusia. Kiprahnya ia mulai saat bergabung dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI Surabaya pada tahun 1989.
Kiprah dalam membela HAM kemudian semakin ia tekuni semenjak dirinya menjadi koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS. Dirinya pun menangani beberapa kasus penting yang melibatkan petinggi negara.
Beberapa kasus penting dalam bidang HAM yang ditangani oleh Munir seperti kasus kematian seorang aktivis Buruh asal Sidoarjo yaitu Marsinah yang ditemukan meninggal dunia di Hutan Wilangan, Madiun pada tahun 1993.
Selain itu ia juga menangani kasus besar seperti Tragedi Tanjung Priok yang terjadi pada tahun 1984 yang mengakibatkan meninggalnya beberapa orang.