Profil Munir Said Thalib: Aktivis HAM yang Getol Menolak RUU TNI, Begini Perjalanan dalam Perjuangannya

- 7 September 2021, 16:40 WIB
Profil Munir Said Thalib aktivis HAM yang meninggal dunia 7 September 2004.
Profil Munir Said Thalib aktivis HAM yang meninggal dunia 7 September 2004. /Tangkap Layar: YouTube.com/Jakartanicus

BERITA DIY - Profil Munir Said Thalib seorang aktivis HAM yang terus berjuang hingga akhir hidupnya. Ini perjuangan dan kiprahnya dalam membela Hak Asasi Manusia.

Tanggal 7 September menjadi waktu yang penting bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya pada tanggal tersebut seorang aktivis HAM yaitu Munir Said Thalib diketahui meninggal dunia.

Munir Said Thalib terakhir kali diketahui berangkat dengan pesawat menuju ke Amsterdam, Belanda dengan menggunakan pesawat milik negara yaitu Garuda Indonesia.

Baca Juga: Profil Michael K Williams, Aktor Omar dalam Film The Wire yang Meninggal Dunia Diduga Karena Narkoba

Keberangkatannya ke Belanda dilakukan oleh Munir untuk menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Utrech, Belanda. Keberangkatannya dilakukan melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 6 September 2021 dengan diantar oleh keluarga dan kerabatnya.

Namun belum sampai ditujuan, Munir diketahui meninggal dunia di atas langit Wina, Austria. Kematian seorang aktivis HAM ini diduga terjadi setelah dirinya mengonsumsi makanan dan minuman yang ditawarkan di dalam pesawat.

Kemudian Munir yang telah tidak sadarkan diri, mendapatkan perawatan di sebuah Rumah Sakit di Belanda setelah pesawat mendarat. Fakta mengejutkan muncul setelah dilakukan pemeriksaan bahwa ditemukan senyawa Arsenik di dalam tubuh aktivis HAM tersebut.

Baca Juga: Profil Michael K Williams Aktor yang Dikabarkan Meninggal Dunia di Apartemen: Biodata dan Perjalanan Karier

Dalam kasus kematian Munir tersebut beberapa orang diketahui telah diadili, bahkan salah satunya yaitu Pollycarpus dikabarkan telah wafat pada 17 Oktober 2020.

Tak hanya itu, untuk mengungkap alasan kematian Munir, pemerintah membentuk Tim Pencari Fakta atau TPF pada tahun 2004. Namun hingga kini dokumen dari penyelidikan TPF tidak diketahui keberadaannya.

Halaman:

Editor: Muhammad Naufal Alyaa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x