BERITA DIY - Setiap hari memiliki momen yang terjadi, baik itu diperingati dalam skala kecil ataupun besar. Tak terkecuali pada tanggal 7 September, di mana bertepatan dengan tanggal lahir eks Presiden Indonesia, Gus Dur dan kematian Munir, sang aktivis HAM.
Meskipun tanggal 7 September bukan tanggal merah atau libur Nasional, namun kedua momen tersebut layak menjadi peringatan bagi masyarakat di Tanah Air.
Momen yang pertama adalah tanggal lahir Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan sapaan Gus Dur. Beliau lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 dan wafat di Jakarta, 30 Desember 2009.
Gus Dur pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-4 menggantikan B. J. Habibie pada tahun 1999 setelah dipilih oleh MPR.
Selain itu, Gus Dur adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama (NU) dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Karier politik Gus Dur turun dari ayahnya, Wahid Hasyim yang merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia dan merupakan Menteri Agama Indonesia ke-1.
Wahid Hasyim juga seorang pendiri NU. Sementara ibunya, Hj. Solehah adalah putri pendiri Pesantren Senanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri.
Masa pemerintahan Gus Dur pada tahun 1999 dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Dia juga mengambil dua langkah yang terkesan berani.