Network
BERITA DIY - Kabar mengejutkan datang dari Arab Saudi. Sebuah video yang berisi ungkapan seorang pembangkang negara beredar di media sosial. Pembangkang itu ialah Saad Al-Fagih.
Saad merupakan seorang aktivis dan kritikus aktif terhadap pemerintahan dinasti Raja Salman.
Dalam video yang berdurasi hampir 5 menit itu, Saad mengatakan bahwa Raja Salman Bin Abdulaziz telah menderita penyakit Alzheimer sejak lama.
Baca Juga: Catat! Ini Cara Perpanjang STNK, Lengkap dengan Biaya yang Harus Disiapkan
Bahkan, Saad menyebutkan tahun ketika sang raja mulai menderita penyakit tersebut.
"Alzheimer dimulai dengannya pada 2013 dan mencapai tahap tidak bisa kembali pada 2016 atau 2017," katanya seperti dikutip dari Islam Times melalui Pikiran-rakyat.com pada Minggu, 14 Maret 2021.
Jika merujuk pada pernyataan Saad, maka penyakit tersebut telah diderita oleh Raja Salman selama delapan tahun.
Aktivis oposisi pemerintah itu juga mengatakan bahwa Raja Salman tak lagi memiliki ingatan yang kuat. Hal itulah yang membuatnya terpinggirkan dari kekuasaan, kata Saad.
"Raja Salman tidak bisa lagi melihat apa yang sedang terjadi dan ingatannya yang pendek tidak lebih dari beberapa menit. Akibatnya, ia tentu harus terpinggirkan," ucapnya.
Saad juga mengatakan bahwa ini semua bukan kesalahan Raja Salman maupun putra mahkotanya, Pangeran Muhammad.
Baca Juga: Cara Dapat Bantuan Insentif Rp3,55 Juta, Penuhi Syarat Berikut: Klik Link www.prakerja.go.id
Membiarkan sang raja yang sedang sakit duduk nyaman di kursi kekuasaan, menurut Saad, adalah salah keseluruhan orang, seperti keluarga yang berkuasa dan intelektual yang tahu dan hanya diam.
"Dan kesalahan tidak pada Raja Salman atau anaknya Muhammad, tapi secara keseluruhan orang, keluarga yang berkuasa, dan intelektual mereka yang menyadari kebenaran dan mengabaikannya," kata dia.***
Artikel ini pernah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Raja Salman bin Abdulaziz Dituduh Menderita Alzheimer oleh Pembangkang Arab Saudi: Ingatannya Pendek".
