Sebagai bagian dari proses ini, titik-titik akses masuk dan keluar dari Tol Agungblijen di Kota Tulungagung akan ditentukan.
Setelah konsultasi publik, tim yang bertugas untuk pembebasan lahan dan rencana aksi pemukiman ulang akan melakukan sosialisasi lebih detail kepada warga untuk menentukan batas jalan tol dan menyusun draf analisis dampak lingkungan.
Tol Agungblijen ini akan terkoneksi tidak hanya dengan Jalan Tol Malang-Kepanjen, tapi juga dengan ruas Tol Kediri-Tulungagung.
Dalam hal pembiayaan, pembangunan Tol Agungblijen didukung oleh Asian Development Bank (ADB), dan detail anggaran akan ditentukan setelah penelitian oleh tim keuangan.
Diharapkan, dengan pembangunan dua jalan tol ini, percepatan pembangunan di wilayah selatan Jawa Timur, terutama di Kabupaten Malang, Blitar, dan Tulungagung, akan tercapai.
Peningkatan infrastruktur ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perkembangan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa untuk Kabupaten Kediri, Malang, dan Tulungagung, daftar desa yang akan terdampak oleh kedua proyek tol ini masih dalam proses dan akan diumumkan kemudian hari.