Dikutip dari laman Siloam Hospitals, penggunaan regdanvimab telah mengurangi risiko rawat inap hingga 72 persen pada pasien kategori ringan hingga sedang. Kemudian menurunkan angka kematian akibat Covid-19 hingga 70 persen.
Baca Juga: Gejala Hipotermia dan Cara Mengatasinya, Cegah Penurunan Suhu Tubuh dengan Cara Ini
Namun selain dampaknya yang bagus untuk mengobati infeksi akibat virus Covid-19, penggunaan antibodi monoklonal memiliki beberapa efek samping seperti hipersensitivitas, hipertrigliseridemia, alergi terkait infus, dan anafilaksis.
Dalam beberapa kasus penggunaan regdanvimab juga dapat menyebabkan demam, sakit kepala, menggigil, sesak napas, mual, hipotensi, angioedema, ruam, mialgia, pruritus, pusing, bronkospasme, hingga iritasi tenggorokan.
Dengan alasan ini, penggunaan terapi antibodi monoklonal masih terus diteliti dan penggunaannya selalu diawasi. Jika muncul efek samping yang berbahaya, pihak rumah sakit akan mempertimbangkan jenis terapi lain.
Baca Juga: Penderita Diabetes Tipe 2 Wajib Hindari Makanan Ini, Konsumsi Biji-bijian Sebagai Diet Alternatif
Itulah informasi mengenai antibodi monoklonal dan penggunaannya dalam mengatasi infeksi virus Covid-19 di Indonesia.***