Khutbah Idul Adha Singkat Padat dan Mengharukan Tahun 2021, Bisa Dibaca Usai Salat Berjamaah di Rumah

- 19 Juli 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi - Teks khutbah Hari Raya Idul Adha 2021 tentang suri tauladan dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS sebagai pemimpin.
Ilustrasi - Teks khutbah Hari Raya Idul Adha 2021 tentang suri tauladan dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS sebagai pemimpin. /UNSPLASH/jontyson

Sebelum Nabi Ibrahim AS hadir saat itu pola interaksi pemimpin dan masyarakat adalah militeristik dan otoriteristik. Kemudian Nabi Ibrahim AS hadir membawa pola interaksi dengan paradigma baru yaitu mengedepankan moralitas dan contoh teladan yang baik. Sebuah gerakan moral yang bersifat soft-power, dengan menjunjung tinggi keteladanan, penegakan hak asasi manusia dan akhlak mulia.

Potret kepemimpinan Nabi Ibrahim AS dapat dideskripsikan dari berbagai perintah Allah swt, dan aksi nyata dalam membawa cita- cita reformasi untuk perbaikan nasib ummat manusia, sehingga dapat kita aplikasikan dalam kehidupan nyata, di antaranya :

Baca Juga: Bacaan Doa Menyembelih Kurban di Hari Raya Idul Adha, serta Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban

Pertama, Nabi Ibrahim AS merupakan sosok manusia yang memiliki pikiran terbuka sekaligus kritis. Hal ini karena Nabi Ibrahim sebenarnya dilahirkan dalam keluarga penyembah berhala. Namun, ia tidak serta merta mengikuti apa yang dianut oleh orang tuanya. Dengan akal fikirannya Nabi Ibrahim berusaha mencari tuhan yang sebenarnya.

Kedua, Nabi Ibrahim AS menjadi pribadi yang memiliki keteguhan yang sangat kuat, berani mengajarkan tauhid di tengah lingkungan yang kental dengan sesembahan berhala dan penguasa otoriter. Kisah saat ia menghancurkan 72 berhala dan menyisakan satu berhala yang paling besar, di leher patung yang paling besar Nabi Ibrahim meletakan kapak yang digunakan untuk menghancurkan berhala lain, sehingga berujung pada hukuman keji terhadap dirinya, yaitu dibakar hidup-hidup. Namun ia tetap sabar, tegar dan tanpa rasa takut sehingga Allah akhirnya menyelamatkannya dari kobaran api yang membara.

Ketiga, Nabi Ibrahim AS memiliki tanggung jawabnya terhadap keluarga, ia merupakan seorang ayah dan suami yang sukses. Isterinya, Siti Hajar merupakan seorang ibu yang dengan ikhlas dan sabar. Dari tangannya pula Ismail tumbuh menjadi anak yang saleh dan pemimpin masa depan, yang ketika dimintai pendapat oleh sang ayah tentang perintah Allah untuk menyembelihnya, dengan ikhlas dan ketulusan hati ia menerima perintah Allah.

Baca Juga: Persamaan dan Perbedaan Syafahullah, Syafahallah, Syafakillah, dan Syafakallah, Apa Saja Artinya?

Keempat, Nabi Ibrahim merupakan sosok manusia yang memiliki prasangka baik yang sangat kuat terhadap Allah swt. Begitu besar prasangka baiknya terhadap Allah. Karena perintah Allah swt beliau menempatkan Ismail dan isterinya yang lemah di tengah padang pasir, beliau yakin dengan penjagaan dan pemeliharaan Allah swt.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd, Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.

Perjalanan hidup Nabi Ibrahim AS mengandung pelajaran berharga bagi para anak, karena beliau adalah seorang anak yang amat berbakti kepada kedua orang tuanya dan selalu menyampaikan kebenaran kepada mereka dengan cara yang terbaik sebagaimana dalam Surat Maryam ayat 42-45. 

Halaman:

Editor: Muhammad Suria

Sumber: badilag.mahkamahagung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah