Ibadah kurban yang disyariatkan Allah bertujuan untuk menanamkan keutamaan, kebaikan, akhlak mulia, dan mengikis sifat kezaliman dan kerusakan. Perintah pelaksanaan ibadah kurban ini tertulis dalam Surat al-Kautsár ayat 1-3 :
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ - ١فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ - ٢اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ - ٣
Artinya: "Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah), (QS. Al-Kautsar 1-3)
Baca Juga: Cara Membuat Kartu Ucapan Idul Adha Online dan Kumpulan Kata-kata Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd, Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.
Momen peringatan Idul Adha tidak dapat kita pisahkan dari ritual dan pengorbanan yang dijalankan oleh Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya. Oleh karena itu mari kita gunakan kesempatan baik ini untuk menadaburinya, melakukan refleksi atasnya, dan meneladaninya, sebagaimana disebutkan dalam Surat an-Nahl ayat 120:
اِنَّ اِبْرٰهِيْمَ كَانَ اُمَّةً قَانِتًا لِّلّٰهِ حَنِيْفًاۗ وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۙ
Artinya: "Sungguh, Ibrahim adalah seorang imam (yang dapat dijadikan teladan), patuh kepada Allah dan hanif. Dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang mempersekutukan Allah)," (QS. An-Nahl ayat 120)
Allah menegaskan bahwa dalam diri Nabi Ibrahim terdapat teladan, sebab hanya Nabi Ibrahim AS yang selalu kita sebut dalam shalat, selain Nabi Muhammad SAW. Doa yang kita baca untuk Nabi Muhammad SAW ketika tasyahúd selalu disetarakan dengan doa ke Nabi Ibrahim AS. Dalam Islam keteladanan, dikenalkan dengan istilah uswátun hasanah, yaitu sebuah konsep moralitas seorang pemimpin dalam pola interaksi dengan rakyatnya.