Jokowi Mengaku Pernah Minta Tips Atasi Corona dari Menkes India Sebelum Diterjang Tsunami Covid-19

- 29 April 2021, 13:21 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021 pada Rabu, 28 April 2021. Jokowi menegaskan jika tsunami covid-19 di India harus menjadi kehati-hatian semua pihak.
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021 pada Rabu, 28 April 2021. Jokowi menegaskan jika tsunami covid-19 di India harus menjadi kehati-hatian semua pihak. /Youtube Sekretariat Presiden

BERITA DIY - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada selurh kepala daerah di Indonesia untuk mengantisipasi lonjakan covid-19.

Apalagi, beberapa hari lagi umat muslim di Indonesia akan merayakan lebaran Idul Fitri 1442 H. 

Presiden juga menjadikan kasus 'tsunami' covid-19 di India sebagai pelajaran agar Indonesia tidak mengalami keparahan serupa.

Jokowi menuturkan, kasus positif covid-19 di India pernah melandai dan membuatnya ingin mengetahui tips atau cara yang dilaukan pemerintah setempat.

Baca Juga: Elsa Ketahuan Mama Sarah, Ini Alasan Picik Elsa: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini 29 April 2021

Jokowi kemudian menelpon Menteri Kesehtan India pada waktu itu agar bisa dipraktikkan di Indonesia.

"India di bulan November menuju ke Oktober, November, Desember menuju Januari berhasil melandaikan kurvanya dan bahkan saya ingat Januari kita telepon ke Menkes India kuncinya apa? Kuncinya adalah mikro lockdown. Sehingga kita adopsi di sini PPKM skala mikro," kata Jokowi dalam Pengarahan Presiden RI Kepada Kepala Daerah Se- Indonesia Tahun 2021, yang disiarkan kanal YouTube Setpres, Kamis 29 April 2021.

Jokowi menambahkan, saat ini kasus corona di negara Taj Mahal itu meledak. Oleh karena itu, ia meminta seluruh kepala daerah untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Baca Juga: Simak Jadwal Pencairan THR Karyawan Swasta serta Rincian Penerima dan Cara Menghitungnya

"Saat itu India berhasil menurunkan sampai ke 10 ribu kasus per hari. Tetapi kita tahu hari-hari ini terjadi lonjakan eksponensial di India, menjadi 350 ribu kasus aktif per hari. Ini yang menjadi kehati-hatian kita semuanya, hati-hati di perkembangan di India, tidak hanya di India ada di Turki dan Brazil dan beberapa di Uni Eropa hati-hati," tutur presiden.

"Sekecil apapun kasus aktif di provinsi, kabupaten, kota yang bapak ibu pimpin jangan kehilangan kewaspadaan, ikuti angka-angkanya, kurvanya ikuti kehati-hatian. Begitu naik sedikit segerakan untuk ditekan kembali agar terus menurun," kata Jokowi.

Momen Idul Fitri 1442 H yang sebentar lagi akan dirayakan umat muslim juga menjadi salah satu perhatian khusus kepala negara.

Jokowi mengingatkan agar semua pihak berhati-hati agar tidak ada lonjakan kasus positif covid-19 di tanah air.

Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id Ada Bantuan hingga Rp 3 Juta, Ini Syarat Dapat Bansos PKH April 2021

"Hati-hati dengan yang namanya libur panjang kita ini mau libur panjang di Idul Fitri, ingat tahun lalu ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat, Idul Fitri tahun lalu naik sampai 93 persen, Agustus tahun lalu naik 119 persen, libur Oktober naik 95 persen, tahun baru naik sampai 78 persen, oleh sebab itu hati-hati, hati-hati, libur pasca 2 minggu lalu kurang lebih hampir 2 persen, hati-hati," pungkasnya.***

 

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x