Baca Juga: Selain Program Kartu Prakerja, Kemnaker Rekomendasikan Program JPS Padat Karya Untuk Prakerja
Hasil energi listrik dihimpun dalam aki atau akumulator untuk kemudian dikonversi dengan inverter ke tegangan AC 220 V untuk bisa digunakan di masing-masing rumah masyarakat secara mandiri.
Gagasan cerdas tersebut dirumuskan dalam karya yang bertajuk "El-Buoy (Electronical Buoy) as an Alternative Energy Resources to Resolve Fuel Scarcity for Coastal Communities".
El-Buoy digagas atas sebuah masalah dan keresahan dalam masyarakat mengenai mahalnya biaya listrik di tengah kondisi ekonomi yang menurun selama pandemi global Covid-19 khususnya di Indonesia.
Baca Juga: KPK Resahkan Pengurangan Vonis Koruptor Oleh MA Akan Berdampak Buruk Kedepannya
Baca Juga: Tanpa Datang ke Bank, Cek Dapat BLT BPUM UMKM Rp 2,4 Juta Atau Tidak di https://eform.bri.co.id/bpum
"Walaupun pemerintah sudah mengucurkan subsidi untuk listrik 450-900 VA tetap saja membuat masyarakat butuh akan teknologi listrik murah dan mobile," jelas Hafizh Akbar ketua tim El-Buoy kepada Berita DIY pada 3 November 2020.
Lebih lanjut, tim El-Buoy mengharapkan adanya langkah progresif dan proaktif dari pemerintah dan pemeran dalam dunia industri untuk bersama-sama menggandeng mahasiswa dalam mengembangkan gagasan penelitian El-Buoy untuk kebermanfaatan yang nyata bagi masyarakat secara luas.
"Sudah selayaknya anak muda punya kontribusi besar untuk bangsa ini, dengan potensi dan caranya masing-masing. Terus berkarya terus bergerak, lakukan kolaborasi dan berjuanglah sampai batas ketahanan maksimal," tutup ketua tim El-Buoy.***