Hasil Survei FSGI Kuota Belajar Tidak Termanfaatkan, Kemendikbud Harus Lakukan Evaluasi

- 4 Oktober 2020, 18:43 WIB
Rincian subsidi kuota dari Kemendikbud.
Rincian subsidi kuota dari Kemendikbud. /Dok. Kemendikbud

Berita DIY - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melakukan sebuah survei mengenai aplikasi-aplikasi yang termuat dalam kuota belajar yang tidak dikenal oleh guru dan murid dalam bantuan Kuota Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Survei tersebut dilakukan pada 2-3 Oktoober 2020 dan menunjukkan hasil bahwa dari 86,2 persen dari 116 guru tidak mengenal aplikasi agama Islam "Aminin" yang ada di Kuota Belajar.

Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Fahriza Marta Tanjung menyebutkan bahwa survei tidak hanya dilakukan pada guru namun terhadap siswa, dan persentasi dari siswa lebih besar.

Baca Juga: Ibadah Umrah Dibuka 1 November 2020, Kemenag Pastikan Jamaah Indonesia Bisa Kembali Beribadah

"Bahkan pada siswa persentasenya lebih besar lagi sekitar 91,2 persen dari 295 siswa tidak mengenal aplikasi Aminin. Jadi kita bisa berkesimpulan bahwa aplikasi ini kurang dikenal baik guru maupun siswa," Kata Fahriza pada Minggu, 4 Oktober 2020.

Menurut survei aplikasi yang sering digunakan oleh guru diantaranya adalah aplikasi YouTube, WhatsApp, dan Google Classroom.

Sementara dari survei yang dilakukan oleh siswa, siswa lebih sering menggunakan aplikasi berbasis pesan, aplikasi ruang kelas, aplikasi penyimpanan video, dan aplikasi Al-Qur'an dan Hasist.

"Berdasarkan hasil survei tersebut FSGI berkesimpulan bahwa masih ada aplikasi di luar rujukan Kuota Belajar lebih dikenal dan lebih banyak digunakan oleh guru dan siswa," Katanya.

Baca Juga: Anies Baswedan Terancam Turun Jabatan Dari Gubernur DKI Jakarta Karena Hal Ini?

Halaman:

Editor: Nia Sari

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x