Inovasi Electronical Buoy, Tim UNY Indonesia Raih Gold Medal di Ajang Internasional di Malaysia

3 November 2020, 18:40 WIB
Tim El-Buoy UNY sumbang Gold Medal bagi Indonesia /Tim El-Buoy UNY

BERITA DIY - Inovasi sudah selayaknya dilakukan generasi muda untuk membangun peradaban yang lebih baik di masa depan.

Kalimat tersebut kiranya dapat menggambarkan buah kerja keras putera bangsa tim delegasi Indonesia yang berhasil meraih Gold Medal pada ajang International Innovation, Invention & Design Competition (INDES2020) di Universiti Teknologi MARA, Perak Branch, Malaysia.

Pada 30 Oktober 2020 lalu, tim El-Bouy Indonesia dari Universitas Negeri Yogyakarta terdiri dari Hafizh Akbar (Prodi Pendidikan Teknik Elektro), Musa Beni Ricardo Aruan (Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika), Imam Cahyadi (Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika), Imaduddin Zanki (Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika), dan Apri Rohmanto (Prodi Sastra Inggris) membawa nama harum Indonesia sebagai juara dalam lomba inovasi di kancah internasional.

Baca Juga: Pasca Ujian Nasional Dihapuskan, Kemendikbud Akan Terapkan Asesmen Nasional Tahun 2021

Baca Juga: Tips Belajar Efektif dan Efisien Sebelum Mengikuti Ujian, Terapkan dan Dapatkan Nilai Maksimal

INDES2020 merupakan ajang perlombaan yang dihelat Universiti Teknologi MARA Malaysia sebagai wadah penyaluran ide dan gagasan berbasis teknologii baik bagi pelajar, mahasiswa, hingga tenaga profesional (dosen, guru, pakar praktisi dan industri).

Ajang INDES2020 diikuti sedikitnya 187 peserta dari sekitar 20 negara di Asia seperti Indonesia, India, Thailand, dan tuan rumah Malaysia.

Tim El-Bouy Indonesia meraih kemenangan dalam kategori mahasiswa dengan gagasan mengenai pembangkit listrik jenis hybride yang terintegrasi dengan sistem piranti cerdas (IoT) yang dapat terkoneksi dengan HP.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning Bersifat Opsional, Wali Murid Bisa Menolak

Baca Juga: Selain Program Kartu Prakerja, Kemnaker Rekomendasikan Program JPS Padat Karya Untuk Prakerja

Hasil energi listrik dihimpun dalam aki atau akumulator untuk kemudian dikonversi dengan inverter ke tegangan AC 220 V untuk bisa digunakan di masing-masing rumah masyarakat secara mandiri.

Gagasan cerdas tersebut dirumuskan dalam karya yang bertajuk "El-Buoy (Electronical Buoy) as an Alternative Energy Resources to Resolve Fuel Scarcity for Coastal Communities".

El-Buoy digagas atas sebuah masalah dan keresahan dalam masyarakat mengenai mahalnya biaya listrik di tengah kondisi ekonomi yang menurun selama pandemi global Covid-19 khususnya di Indonesia.

Baca Juga: KPK Resahkan Pengurangan Vonis Koruptor Oleh MA Akan Berdampak Buruk Kedepannya

Baca Juga: Tanpa Datang ke Bank, Cek Dapat BLT BPUM UMKM Rp 2,4 Juta Atau Tidak di https://eform.bri.co.id/bpum

"Walaupun pemerintah sudah mengucurkan subsidi untuk listrik 450-900 VA tetap saja membuat masyarakat butuh akan teknologi listrik murah dan mobile," jelas Hafizh Akbar ketua tim El-Buoy kepada Berita DIY pada 3 November 2020.

Lebih lanjut, tim El-Buoy mengharapkan adanya langkah progresif dan proaktif dari pemerintah dan pemeran dalam dunia industri untuk bersama-sama menggandeng mahasiswa dalam mengembangkan gagasan penelitian El-Buoy untuk kebermanfaatan yang nyata bagi masyarakat secara luas.

"Sudah selayaknya anak muda punya kontribusi besar untuk bangsa ini, dengan potensi dan caranya masing-masing. Terus berkarya terus bergerak, lakukan kolaborasi dan berjuanglah sampai batas ketahanan maksimal," tutup ketua tim El-Buoy.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Berita DIY

Tags

Terkini

Terpopuler