BERITA DIY - Sebenarnya apa itu bullying? Bagaimana cara mencegah, menghindari, dan menghadapinya? Lalu, apa bedanya bullying dengan bercanda alias joke?
Saling bercanda dengan rekan kerja atau orang lain memang sangat menghibur. Namun terkadang, selalu ada pihak yang merasa sakit hati dengan candaan tersebut.
Seperti misalnya ejekan fisik atau body shaming, pelecehan seksual, atau perundungan kepada seseorang oleh banyak orang yang lebih dari satu.
Baca Juga: Profil dan Biodata Dwi Handayani Syah Putri, Selebgram yang Pernah Depresi Karena Bullying Siber
Nahasnya, candaan semacam itu justru dianggap biasa dan harus dimaklum. Padahal, jenis candaan yang bersifat menyerang individu dan merendahkan harkat dan martabat seseorang sudah bisa disebut sebagai tindakan bullying.
Sebagaimana dikutip dari draft yang diunggah oleh website kemenpppa.go.id pada Sabtu, 22 Januari 2022, bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang yang lebih punya kuasa.
Kita mungkin akan menganggap bullying biasa terjadi pada anak-anak di bawah umur dan di lingkungan sekolah. Padahal, pada kenyataannya tidak.
Baca Juga: Lee Hyunjoo Eks April Akhirnya Klarifikasi Kasus Bullying, Respon DSP Media akan Bawa ke Ranah Hukum
Praktik bullying juga bisa terjadi di berbagai tempat seperti di rumah, komunitas virtual atau medsos, lingkungan masyarakat, bahkan hingga tempat kerja.
Jangan salah, faktor usia tidak benar-benar bisa membuat seseorang terhindar dari praktik bullying, baik sebagai korban ataupun pelaku. Siapapun dan di mana saja, bisa menjadi korban bullying atau pelaku bullying.
Bagaimana cara mencegah, menghindari, dan menghadapinya?
Sebenarnya ada beberapa cara untuk mencegah, menghindari, dan menghadapi praktik bullying di manapun, baik di sekolah maupun di lingkungan kerja. Berikut rinciannya:
1. Jika menjadi korban, temui orang yang sangat kamu percaya, seperti sahabat, atasan, atau guru jika berada di lingkungan sekolah, ceritakan apa yang terjadi.
2. Jangan takut untuk melaporkan tindakan bullying kepada pihak-pihak yang berwenang di lingkungan kamu berada, bahkan jika perlu kamu berhak melaporkan ke polisi.
3. Ketika kamu merasa sudah mulai ada tanda-tanda terjadi bullying, tunjukkan sifat berani dan percaya diri sehingga pelaku akan berpikir ulang untuk melakukannya di kemudian hari.
4. Jika kamu bukan korban, dan melihat praktik bullying di depan kamu, jangan takut untuk bertindak. Melakukan pembiaran hanya akan membuat praktik bullying tampak biasa.
Bedanya bullying dengan bercanda atau joke
Seperti dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 perbedaan mendasar antara bullying dengan bercanda atau joke:
1. Adanya rasa nyaman di antara dua pihak apabila itu sebuah candaan. Namun, pada bullying, yang dipuaskan hanyalah satu pihak dan pihak kedua dirugikan.
Baca Juga: Benarkah Setelah Vaksin Covid-19 Muncul Efek Nocebo? Simak Pengertian dan Apa Penyebabnya
2. Pada bullying, ada unsur merendahkan harkat dan martabat sebagai manusia sekaligus menghina. Sementara unsur itu tidak bisa ditolerir dalam bercanda.
3. Adanya rasa tidak nyaman yang timbul dari objek bullying. Sementara jika bercanda, sebagaimana disebutkan di awal, kedua pihak harus sama-sama merasa bahagia.
4. Praktik bullying pasti dilakukan berulang kali kepada objek yang sama. Sementara bercanda bisa dilakukan bersama siapa saja tanpa menyakiti hati.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Text Neck Syndrome, Dampak dari Terlalu Lama Menggunakan Smartphone
Jangan menganggap enteng praktik bullying. Pada beberapa kasus, bullying bisa menyebabkan seseorang depresi bahkan hingga melakukan tindakan bunuh diri.
Demikian pengertian apa itu bullying, bagaimana cara mencegah, menghindari, dan menghadapinya? Lalu, apa bedanya bullying dengan bercanda alias joke?***