Kunjungan PSI ke Golkar Disinyalir Jadi Pendekaran ke KIB dan Untungkan Pencapresan Airlangga Hartarto

- 24 Agustus 2022, 18:30 WIB
Kunjungan PSI ke DPP Golkar disinyalir jadi pendekatan ke Koalisi Indinesia Bersatu (KIB) dan berpotensi menguntungkan Airlangga Hartarto.
Kunjungan PSI ke DPP Golkar disinyalir jadi pendekatan ke Koalisi Indinesia Bersatu (KIB) dan berpotensi menguntungkan Airlangga Hartarto. /Golkar/

 

BERITA DIY - Sejumlah partai politik (parpol) terus melakukan lobi-lobi dan silaturahim dengan parpol lain menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Terdekat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berkunjung ke DPP Partai Golkar. Pertemuan ini disinyalir berkaitan dengan pencapresan Airlangga Hartarto.

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Partai Golkar ini merupakan salah satu kanditan Capres terkuat dari partainya sekaligus Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.

"Sebagai partai menengah yang tidak dominan, Golkar dan KIB akan menarik kekuatan dengan banyak sumber, termasuk dengan partai non parlemen sekalipun," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra.

Baca Juga: Airlangga Hartanto Berpeluang Jadi Capres dari Golkar dan KIB Seiring Banyaknya Dukungan yang Muncul

Menurut Dedi, pertemuan itu juga untuk menunjukkan peran Airlangga dalam lobi politik terkait upaya pencapresan Airlangga pada Pilpres 2024.

"Orientasinya agar Airlangga Hartarto terlihat yang paling menonjol, dan mudah lakukan lobi politik dukungan pencapresannya," sambung Dedi.

Menurut Dedi, upaya lobi politik untuk pencapresan Airlangga menjadi sebab utama silaturahmi tersebut. PSI dinilai punya basis pemilih yang berbeda dengan Golkar, sehingga tidak ada kekhawatiran akan terjadi tumpang tindih.

"Pertemuan Golkar-PSI dalam rangka itu. Sekurangnya PSI punya daya propaganda, dan pemilih yang terbatas, tidak berbaur dengan pemilih partai lain, semisal kelompok milenial, sehingga memungkinkan bisa menambah suara koalisi dan tidak tumpang tindih dengan pemilih Golkar," tambahnya.

Baca Juga: Elit Partai Politik Sibuk Beranjangsana, Koalisi Menuju Pilpres 2024 Masih Dinamis

Kedekatan Golkar dan PSI juga mempunyai keuntungan lain. Dalam konteks Pilpres 2024, kecil kemungkinan PSI akan berkeras mengajukan nama cawapres. Sehingga hal itu menjadi keuntungan bagi Golkar jika KIB tidak berjalan harmonis.

"Selain itu, PSI tidak mungkin mengajukan cawapres. Itu juga baik bagi KIB utamanya Golkar. Karena jika terjadi perpecahan di KIB, maka situasi tawar menawar dengan mitra koalisi masih tetap bisa berjalan," tandasnya.

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendatangi Golkar di Kantor DPP Partai Golkar pada 23 Agustus 2022. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut Golkar dan PSI sedang menjalani tahapan pendekatan.

Airlangga juga menyebut kedatangan PSI ke kantornya menyiratkan adanya ketertarikan. Ia menyebut kedua partai masih dalam tahap silaturahmi awal.

"Ini kan baru pertama kali, nanti dilanjutkan. Ini kalau menurut istilahnya PSI baru pdkt," ujar Airlangga.

Baca Juga: Koalisi Partai Politik Jelang Pemilu 2024 Diharapkan Bawa Manfaat untuk Rakyat

Elit Sampai Akar Rumput

Peneliti utama dari Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim dengan sistem ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (Pres-T) 20 persen, suara partai non parlemen tidak terpakai, namun akan strategis jika bisa dikumpulkan.

“Tentu peran mereka tetap strategis karena bagaimanapun untuk membangun perahu besar, untuk mengusung capres dan cawapres tentu akan menambah suara,” kata hari ini (24/8).

Formasi KIB, dua partai islam dan satu partai nasionalis, bisa mendapatkan keuntungan dari pemilih partai lain. Misalnya, PSI memiliki pemilih berbasis anak muda, ini adalah daya tambah terkait dengan kepentingan elektoral nantinya.

Baca Juga: Partai Solidaritas Indonesia Berpotensi Gabung Koalisi Indonesia Bersatu Bersama Golkar, PAN, dan PPP

Namun dalam menentukan koalisi mana yang akan mereka dekati, partai non parlemen harus memperhatikan kesamaan karakter dulu kemudian capres dan cawapresnya.

“Selain partai non PP berkepentingan mendapatkan efek ekor jas di suara mereka di pileg mendatang ketika mereka bergabung ke koalisi yang capres dan cawapresnya memiliki kemungkinan memenangkan pilpres paling besar,” ungkap Kennedy.

Dalam koalisi sendiri, meski para elit terlihat mesra, jangan sampai dilupakan suara dari akar rumput.

“Silaturahmi dan komunikasi politik harus dijalankan. Bagai partai tersebut tidak bisa memungkiri chemistry di akar rumput pendukung baik partai di parlemen dan non parlemen,“ sebut Kennedy. (*)

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x