BERITA DIY - Penentuan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) untuk Pemilu 2024 diprediksi semakin dinamis usai terbentuknya beberapa koalisi partai politik.
Sebagaimana diketahui, Golkar, PPP, dan PAN sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). PKB juga sudah mulai merapatkan barisan ke Gerindra dan sudah menandatangani piagam deklarasi kerja sama.
Pengamat Politik dan Kebijakan, Dosen Ilmu Politik UPNVJ, Danis TS Wahidin mengatakan bahwa penentuan Capres dan Cawapres 2024 bakal semakin seru.
“Koalisi tidak bisa katakan koalisi permanen, karena politik itu the art of possibility, politik kemungkinan, perubahan sampai detik terakhir. Kalau titik temu ideologi, historis, program dan kepentingan poling itu belum ketemu equilibrium, garis normal antar berapa kepentingan, masih bisa kita katakan koalisi yang rapuh,” katanya di Jakarta, hari ini (15/8).
Namun keberadaan koalisi politik sangat penting dalam iklim demokrasi.
“Koalisi partai politik adalah hal yang harus dilakukan untuk membangun kebersamaan politik,” sebut Danis.
Umumnya, model koalisi yang dibangun bernafas nasionalis-religius. Dengan adanya berbagai koalisi ini, dapat dipastikan akan ada 3-4 calon dalam pemilu mendatang.
Mereka adalah calon-calon yang baru, segar, memiliki visi-misi, bukti bahwa kaderisasi, semangat kebangsaan tidak mengalami stagnasi, dan demokrasi berjalan secara dinamis.