Gempa Terkini Guncang Jember dan Sekitarnya, Apa Arti Skala MMI dan Beda dengan Skala Richter atau SR?

13 Desember 2021, 19:40 WIB
Simak info gempa bumi terkini beserta berbedaan Skala Richter (SR) dan Skala Mercalli atau MMI. /Twitter: @infoBMKG

BERITA DIY - Simak gempa terkini yang mengguncang Jember dan sekitarnya serta  penjelasan arti skala MMI dan bedanya dengan Skala Richter atau sering disingkat dengan SR.

Salah satu trending Google hari ini adalah "gempa terkini", sebab ada dua guncangan yang terekam pada Senin, 13 Desember 2021, yaitu berpusat di laut Bengkulu dan Jember, Jawa Timur.

Guncangan pertama terjadi di Bengkulu. Melansir informasi dari BMKG, gempa jam 05:36 WIB itu berpusat di 4.18 Lintang Selatan 101.22 Bujur Timur dengan kekuatan magnitudo 5 SR dan kedalaman 10 km.

Baca Juga: Lokasi Terdampak Gempa Hari Ini di Jember Jawa Timur dari BMKG Terkini, Apa Jogja dan Jawa Tengah Kena?

Sementara kekuatan berdasarkan Skala Mercalli terekam II MMI di Kota Bengkulu. Pusat gempa disekathui berada di jarak 123 kilometer barat daya dari Kota Bengkulu.

Sisi lain, gempa Jember terjadi pada jam 12:46 WIB dan terletak di titik 9.81 Lintang Selatan 113.67 Bujur Timur. Kekuatan magnitudo diketahui 5,3 Skala Richter (SR).

Guncangan dengan kedalaman 10 kilometer ini dirasakan di Kuta Bali dengan Skala III MMI. Sementara II MMI terekam di wilayah Bali lainnya seperti Kota Denpasar, Kuta Utara dan Karangasem serta wilayah Jawa Timur yaitu Pacitan, Trenggalek, dan Lumajang.

Informasi gempa terkini yang dirilis BMKG kerap memampilkan ukuran Skala Richter (SR) dan Skala Mercalli (Skala MMI). Lalu, apa perbedaan di antara keduanya? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Gempa Jember Jawa Timur Terkini Hari Ini, Angkat Bicara soal Isu Potensi Tsunami

1. Skala Richter (SR)

Skala Richter atau sering disingkat SR merupakan ukuran kekuatan gempa bumi yang disimbolkan dengan angka (misalnya 1, 2, 3, dst) dan angka desimal.

Hasil dari SR ini berdasrakan rekaman gempa bumi oleh instrumen pengukur gempa yang disebut dengan seismometer. Dikutip dari laman Britannica, SR dirancang oleh seismolog Amerika Serikat, Charles F. richter dan Beno Guetenberg tahun 1935.

Angka Skala Richter yang semakin tinggi menunjukan kekuatan gempa yang semakin kuat. Sementara ada beberapa katgeori kekuatan, dampak yang ditimbulkan, dan rata-rata kejadian per tahun.

Baca Juga: Update Potensi Gempa dan Tsunami Jawa Timur, BKMG: Masyarakat Tidak Perlu Panik

- Level magnitudo kurang dari 1 SR hingga 2,9 SR

  • Jenis atau kategori: Mikro (kecil sekali)
  • Dampak: Tidak dirasakan oleh manusia, namun terekam oleh instrumen perekam
  • Kejadian per tahun: Lebih dari 100.000

- Level magnitudo 3 SR hingga 3,9 SR

  • Jenis atau kategori: Kecil
  • Dampak: Dirasakan oleh beberapa orang namun tak berbahaya
  • Kejadian per tahun: 12.000-100.000

- Level magnitudo kurang dari 4 SR - 4,9 SR

  • Jenis atau kategori: Ringan
  • Dampak: Dirasakan oleh semua orang, menimbulkan kerusakan kecil
  • Kejadian per tahun: 2.000-12.000

Baca Juga: Apa Itu Cuaca Ekstrem? Simak Penyebab dan Tanda-tandanya, Beserta Cara Cek Cuaca dan Iklim Terkini di BMKG

- Level magnitudo kurang dari 5,0 SR - 5,9 SR

  • Jenis atau kategori: Sedang
  • Dampak: Kerusakan pada bangunan rentan
  • Kejadian per tahun: 200-2.000

- Level magnitudo kurang dari 6,0 SR hingga 6,9 SR

  • Jenis atau kategori:  Kuat
  • Dampak: kerusakan sedang di wilayah padat penduduk
  • Kejadian per tahun: 20-200

- Level magnitudo kurang dari 7,0 SR hingga 7,9 SR

  • Jenis atau kategori: Besar
  • Dampak: Kerusakan serius hingga parah di sebagian besar wilayah, memakan korban jiwa
  • Kejadian per tahun: Lebih dari 3-20

- Level magnitudo lebih dari 8,0 SR

  • Jenis atau kategori: Sangat besar
  • Dampak: Kerusakan parah dan memakan korban jiwa di banyak wilayah
  • Kejadian per tahun: Kurang dari 3

Baca Juga: Legenda Gunung Semeru: Dibawa dari India oleh Kura-kura hingga Mitos Ramalan Pulau Jawa Terbelah

2. Skala Mercalli Intensity (MMI)

Skala Mercalli atau dilambangkan dengan MMI adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Skala MMI diciptakan oleh vulkanologis Italia bernama Giuseppe Mercalli tahun 1902.

Berbeda dengan SR, Skala Mercalli ditulis dengam bilangan romawi I-XII. Penentuan MMI dapat dihimpun dari informasi orang-orang yang berhasil selamat dari gempa bumi di wilayahnya.

Dengan demikian, MMI biasanya bersifat lokal sehingga berbeda antar daerah lainnya sesuai dengan laporan masyarakat dan dampak yang ditimbulkan.

Dikutip dari BMKG, berikut level Skala Mercalli (MMI) I-XII beserta artinya.

Baca Juga: Ikan Mas Selamat dari Erupsi Semeru, Gubernur Khofifah: Kun Fayakun

- I MMI: Gempa tidak dirasakan oleh kebanyakan orang, kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

- II MMI: Getaran bisa dirasakan oleh beberapa orang bersamaan dengan benda-benda yang digantung bergoyang.

- III MMI: Getaran terasa di dalam rumah seakan-akan ada truk yang lewat.

- IV MMI: Dirasakan oleh banyak orang di dalam ruangan dan beberapa orang di luar rumah, barang seperti gerabah pecah hingga jendela/pintu berderik dan mengeluarkan bunyi.

Baca Juga: Kampung Terdampak Erupsi Semeru jadi Ajang Selfie, Warganet Twitter Ikut Geram dan Ramai Membahasnya

- V MMI: Gempa dirasakan oleh banyak orang, bahkan ada yang bisa terbangun, batang-barang jatuh, hingga tiang-tiang tampak bergoyang.

- VI MMI: Gempa dirasakan oleh semua orang, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik dapat mengalami kerusakan ringan.

- VII MI: Orang ke luar rumah dan bangunan dengan konstruksi baik mengalami kerusakan ringan. Sementara bangunan yang memiliki kekuatan tidak baik terjadi retak-retak bahkan hancur. Orang yang berada di dalam kendaraan bisa merasakan getaran.

- VIII MI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Bangunan dengan konstruksi kurang baik bisa alami retak, dinding lepas dari rangka rumah, cerobong asap dan monumen roboh, air menjadi keruh.

Baca Juga: Link Cek Aktivitas Gunung Berapi di Indonesia dan Statusnya, Mulai dari Semeru hingga Merapi

- IX MMI: Bangunan kuat menjadi rusak, kerangka rumah tidak lurus dan banyak yang retak. Rumah tampak bergeser dari pondasinya hingga pipa-pipa dalam rumah putus

- X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat bisa rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah hingga rel melengkung. Banyak ditemukan titik longsor

- XI MMI: Hanya sedikit bangunan yang masih berdiri, Jembatan dapat rusak hingga rel melengkung sekali, tanah terbelah. Pipa dalam tanah tak berfungsi

- XII MMI: Hancur sama sekali, tanah menjadi bergelombang. pemandangan menjadi gelap dan benda-benda terlempar ke udara.

Demikian informasi tentang gempa terkini di Bengkulu dan Jember beserta perbedaan antara Skala Richter dan Skala Mercalli.***

Editor: Inayah Bastin Al Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler