Mengenal Kota Donetsk dan Luhansk yang Diduga Jadi Pemicu Perang Rusia vs Ukraina

- 24 Februari 2022, 20:10 WIB
Simak profil Donetsk dan Luhansk, dua kota yang disebut jadi pemicu serangan Rusia atas Ukraina baru-baru ini.
Simak profil Donetsk dan Luhansk, dua kota yang disebut jadi pemicu serangan Rusia atas Ukraina baru-baru ini. /PIXABAY/SatyaPrem

BERITA DIY - Baru-baru ini Presiden Rusia, Vladimir Putin, resmi menyatakan perang terhadap negara tetangganya, Ukraina. Beberapa ledakan kemudian dilaporkan terjadi di pusat kota Ukraina.

Dikutip dari Al Jazeera, pada Kamis, 24 Februari 2022, ada dua wilayah di bagian Ukraina yang menjadi pemicu meningkatnya tensi kedua negara, yakni Donetsk dan Luhansk.

Mulanya, kedua kota tersebut memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina. Pasukan militer separatis pun sudah bergerak sejak 2014 silam dan menghancurkan beberapa fasilitas umum.

Baca Juga: Profil Negara Ukraina yang Diserang Rusia: Presiden, Populasi, hingga Penyebab Konflik

Bukan cuma itu, konflik kedua wilayah Ukraina tersebut dengan Kiev sampai-sampai harus menelan korban jiwa sebanyak 14 ribu orang.

Menanggapi hal itu, Putin justru mendukung kemerdekaan wilayah yang sudah berganti nama menjadi Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk itu.

Tak lama setelah pengakuan Rusia, keempat negara lainnya mengikuti jejak Moskow untuk mengakui kedua negara separatis tersebut. Keempatnya yakni Kuba, Venezuela, Nicaragua, dan Suriah.

Baca Juga: Daftar Serangan Rusia pada Invasi Ukraina: Daerah Mana Saja, Beserta Update Kondisi dan Jumlah Korban

Lalu, seperti apa sebenarnya kota Donetsk dan Luhansk? Mengapa kedua wilayah tersebut menjadi rebutan? Simak profil lengkapnya di bawah ini:

Donetsk

Donetsk merupakan sebuah kota industri yang secara resmi berada di bawah pemerintahan Ukraina. Saat masa kejayaan Uni Soviet, wilayah ini bernama Stalino.

Wilayah yang juga pernah bernama Aleksandrovka itu merupakan kota terbesar kelima di Ukraina yang cukup memainkan peran penting dalam perekonomian negara bekas Uni Soviet tersebut.

Baca Juga: Biodata Vladimir Putin Presiden Rusia LENGKAP dari Keluarga hingga Karir Politiknya

Banyak media menyebutkan bahwa Donetsk menyimpan cadangan mineral yang besar, salah satunya ialah perak.

Maka itu, tak ayal jika Donetsk menjadi salah satu kota industri terbesar di Eropa timur bahkan sejak selesainya perang dunia kedua.

Selain itu, Donetsk juga jadi kota penghasil baja utama di Ukraina. Luas wilayah daerah yang berada di cekungan Donbass itu ialah 358 kilometer persegi.

Baca Juga: Biodata Vladimir Putin Presiden Rusia LENGKAP dari Keluarga hingga Karir Politiknya

Pada 2014 silam, wilayah yang jadi area terluar Ukraina tersebut direbut oleh Divisi Lintas Udara ke-106, Brigade Spetsnaz yang pro Rusia.

Hingga saat ini, perang masih berlangsung di antara tentara separatis dan tentara pemerintah Ukraina. Belum lagi, konflik tersebut diintervensi oleh Rusia yang baru saja turut campur.

Luhansk

Wilayah Luhansk sebenarnya masih berbatasan dengan Donetsk di bagian Ukraina Timur. Kedua wilayah tersebut kerap disebut dengan daerah Donbass karena sama-sama berada di cekungan Donbass.

Baca Juga: World War 3 Trending di Twitter, Konflik Ukraina dan Rusia Bisa Berdampak Apa ke Indonesia?

Luas wilayah Luhansk ialah 257 kilometer persegi dengan kepadatan penduduk 1.802 jiwa per kilometer persegi.

Saat masa pemerintah Uni Soviet, kota ini bernama Voroshilovgrad. Tak jauh dengan tetangganya, Donetsk, Luhansk juga menjadi salah satu jantung industri Ukraina.

Cadangan mineralnya pun cukup besar. Salah satu yang paling besar di Luhansk adalah cadangan batu bara.

Baca Juga: World War 3 Trending di Twitter, Konflik Ukraina dan Rusia Bisa Berdampak Apa ke Indonesia?

Setelah Perang Dunia kedua selesai, saat Soviet masih berkuasa, banyak warga Rusia yang bermigrasi ke Luhansk untuk bekerja.

Karena itu, secara kultur, Luhansk lebih banyak menggunakan budaya Rusia dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan menuturkan bahasa Rusia.

Demikian profil Luhansk dan Donetsk yang menjadi pemicu invasi Rusia terhadap Ukraina.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah