Afrika Selatan Dilanda Kerusuhan Mematikan! 62 Orang Ditangkap Badan Intelijen

- 14 Juli 2021, 10:00 WIB
Tangkapan layar foto demo besar-besaran membuat rusuh kota oleh pendukung Mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Tangkapan layar foto demo besar-besaran membuat rusuh kota oleh pendukung Mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. /Chris Dale/Reuters

BERITA DIY - Afrika Selatan sedang dilanda kerusuhan mematikan. Penyebabnya mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma yang dipenjara.

Buntut dipenjaranya Jacob Zuma, para pendukungnya tak terima dengan melakukan demo besar-besaran hingga ada yang menjarah toko dengan mengacungkan tongkat golf hingga ranting, pada Minggu, 11 Juli 2021 malam.

Jacob Zuma dijatuhi hukuman penjara karena menentang perintah dari Mahkamah Konstitusi untuk memberikan bukti pada penyelidikan korupsi tingkat tinggi selama sembilan tahun dirinya berkuasa hingga 2018.

Baca Juga: Profil Matt Hancock: Menteri Kesehatan Inggris yang Mundur Setelah Kepergok Peluk dan Cium Direktur Depkes

Jacob Zuma secara tegas menyangkal adanya korupsi yang meluas dibawah kepemimpinan dirinya. Namun satu hal lain, pernyataan itu tak diiringinya untuk kerjasama dengan penyidik untuk melakukan penyelidikan.

Zuma pun telah menantang hukumannya di pengadilan konstitusi, salah satunya dengan alasan kesehatannya yang lemah dan risiko terkena COVID-19. Tantangan itu didengar pada hari Senin, 12 Juli 2021.

Pejabat ketua parlemen mengatakan mereka bersimpati dengan kesulitan pribadi yang dihadapi mantan Presiden Jacob Zuma. Namun, mereka mengatakan bahwa supremasi hukum dan supremasi konstitusi harus menang.

Sisi lain, dipenjaranya Jacob Zuma membut para pendukungnya melakukan demo dan melakukan tindakan penjarahan di toko-toko.

Baca Juga: Profil John McAfee Raja Software Antivirus yang Diwartakan Bunuh Diri di Sel Tahanan

Bagian dari jalan raya M2 ditutup dan pengunjuk rasa yang memegang tongkat berbaris melalui jalan-jalan Johannesburg. Demo itu enyusul pemenjaraan mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma yang kini menyebar ke pusat ekonomi utama negara itu.

Kerusuhan terutama terkonsentrasi di provinsi asal Zuma, KwaZulu-Natal (KZN), di mana ia mulai menjalani hukuman 15 bulan karena penghinaan terhadap pengadilan pada Rabu malam.

Hukuman Zuma dan pemenjaraan berikutnya telah dilihat sebagai ujian kemampuan negara pasca-apartheid untuk menegakkan hukum secara adil, bahkan terhadap politisi kuat.

Setelah 27 tahun setelah Kongres Nasional Afrika (ANC) menggulingkan penguasa minoritas kulit putih untuk mengantarkan demokrasi.

Namun penahanannya telah membuat marah para pendukung Zuma dan mengungkap perpecahan di dalam ANC. Polisi mengatakan penjahat mengambil keuntungan dari kemarahan untuk mencuri dan menyebabkan kerusakan.

Baca Juga: 32 McD Outlets Penalized By Local Government Due To Massive Crowdedness of Indonesian 'Army' Buying BTS Meal

Badan intelijen nasional NatJOINTS memperingatkan bahwa mereka yang menghasut kekerasan dapat menghadapi tuntutan pidana.

NatJOINTS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 62 orang telah ditangkap di KZN dan Gauteng, provinsi tempat Johannesburg berada, sejak kekerasan dimulai.

Departemen Kepolisian Metropolitan Johannesburg (JMPD) mengatakan telah terjadi penjarahan di kotapraja Alexandra dan pinggiran kota Jeppestown pada hari sebelumnya, Sabtu, 10 Juli 2021 malam.

M2 ditutup setelah ada laporan tentang tembakan yang ditembakkan ke kendaraan yang lewat.

Bahkan, seorang kru Reuters TV melihat barisan pengunjuk rasa mengacungkan tongkat, tongkat golf, dan ranting pohon. Mereka bersiul dan berbaris melalui Kawasan Pusat Bisnis Johannesburg, di mana toko minuman keras telah dirampok dan jendela toko dihancurkan.

Penjualan alkohol saat ini dilarang di bawah pembatasan penguncian yang dirancang untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit selama 'gelombang ketiga infeksi COVID-19 yang parah.

Juru bicara polisi KZN Jay Naicker mengatakan ada juga lebih banyak penjarahan di eThekwini, kotamadya yang mencakup Durban.***

Editor: Muhammad Suria

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x