Baca Juga: Rumor Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang akan Membeli Saham Persis Solo Semakin Menguat
Kebijakan penghapusan itu disebut-sebut berkaitan dengan tewasnya 38 warga sipil yang tewas dalam demonstrasi menolak kudeta pada Rabu silam, 3 Maret 2021.
Gelombang penolakan terhadap kudeta militer terus bergulir meski telah jatuh korban jiwa.
Bahkan, sebelumnya beberapa polisi Myanmar dikabarkan juga turut menolak aksi kekerasan aparat.
Baca Juga: Cara Main Game PSP di Android Menggunakan Aplikasi PPSSPP
Dilansir dari Hindustan Times pada Sabtu, 7 Maret 2021, dikonfirmasi bahwa 19 anggota polisi Myanmar menolak melakukan kekerasan kepada warganya dan melarikan diri ke India.***