Youtube Hapus 5 Akun Youtube Junta Militer Myanmar Buntut Kekerasan Akibat Demo

- 7 Maret 2021, 20:07 WIB
Pasukan kepolisian Myanmar saat menenteng senjata di Yangon, Myanmar, Jumat 4 Maret 2021.
Pasukan kepolisian Myanmar saat menenteng senjata di Yangon, Myanmar, Jumat 4 Maret 2021. /REUTERS/Stringer

BERITA DIY - Setelah beredar kabar bahwa 38 demonstran penolak kudeta militer Myanmar tewas, publik internasional kompak mengecam militer akibat kejadian tersebut.

Banyak pihak melakukan protes terhadap pemerintahan militer Myanmar karena dianggap melanggar HAM. Salah satunya adalah Youtube.

Dilansir dari Reuters pada Minggu, 7 Maret 2021, Youtube resmi menghapus lima saluran Youtube yang dikelola oleh Junta Myanmar. Hal itu seperti dikatakan oleh juru bicaranya dalam sebuah keterangan pers.

Baca Juga: Cara Download Game PPSSPP ISO Gratis! Buat PC maupun Android Caranya Gampang

Baca Juga: Hasil MPL Season 7 Hari Ini : Alberttt Main, RRQ Tumbangkan BTR 2-0

"Kami telah menghentikan sejumlah saluran dan menghapus beberapa video dari YouTube sesuai dengan pedoman komunitas kami dan hukum yang berlaku," kata juru bicara tersebut.

Adapun saluran Youtube milik militer yang dihapus yakni Myanmar Radio and Television (MRTV), Myawaddy Media milik militer, MWD Variety dan MWD Myanmar.

Kelimanya resmi dianggap telah melanggar aturan komunitas dan hukum yang diterapkan oleh media sosial berbasis video milik Google itu.

Baca Juga: Daftar Film yang akan Tayang di Netflix Selama Maret 2021

Baca Juga: Rumor Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang akan Membeli Saham Persis Solo Semakin Menguat

Kebijakan penghapusan itu disebut-sebut berkaitan dengan tewasnya 38 warga sipil yang tewas dalam demonstrasi menolak kudeta pada Rabu silam, 3 Maret 2021.

Gelombang penolakan terhadap kudeta militer terus bergulir meski telah jatuh korban jiwa.

Bahkan, sebelumnya beberapa polisi Myanmar dikabarkan juga turut menolak aksi kekerasan aparat.

Baca Juga: Cara Main Game PSP di Android Menggunakan Aplikasi PPSSPP

Dilansir dari Hindustan Times pada Sabtu, 7 Maret 2021, dikonfirmasi bahwa 19 anggota polisi Myanmar menolak melakukan kekerasan kepada warganya dan melarikan diri ke India.***

Editor: Muhammad Suria

Sumber: Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x