Penembakan Brutal Tewaskan 8 Orang di Amerika dan Kejahatan Anti-Asia Melonjak, Joe Biden Bereaksi

24 Maret 2021, 11:16 WIB
Ilustrasi sekumpulan orang Asia menolak rasisme. /PIXABAY/mmamontov

BERITA DIY - Baru-baru ini, kekerasan dan kebencian terhadap orang Asia di Amerika meningkat. 

Hal ini diungkapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin, 22 Maret 2021 lalu. Sekjen PBB antonio Gutterres prihatin atas  kekerasan terhadap orang Asia dan keturunan Asia yang meningkat.

Sebelumnya terjadi penembakan brutal di negara bagian Atlanta yang mengakibatkan delapan orang tewas, enam di antaranya wanita Asia-Amerika.

Penembakan itu memicu ketakutan di antara warga komunitas Asia Amerika di Kepulauan pasifik.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Straming Piala Menpora 2021: Persiraja Banda Aceh vs Persita Tangerang

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Realme C21, HP dengan Kamera Mumpuni dan Baterai Jumbo Rp 1 Jutaan

Sebagaimana diketahui, kejahatan dan kebencian rasial atau rasisme ini melonjak sejak pandemi Maret 2020 saat presiden Donald trumpmenyebut covid-19 sebgaai virus china.

Menanggapi hal ini, Presiden Amerika Serikat yang baru, Joe Biden mengajak semua orang untuk bersama-sama melawan kebencian di setiap kunjungan kerjanya ke negara bagian.

Sementara itu, Juru Bicara PBB menyesalkan aksi ini. Mereka tidak ingin agar kebencian ini terus terjadi di negara manapun.

Baca Juga: Yes! Vlog Roy Ungkap Tabiat Elsa, Rendy Seret Pak Sumarno ke Mama Rossa: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Realme C25, HP dengan Kamera Super Nightscape Baterai Jumbo Rp 2 Jutaan

 

“Dunia telah menyaksikan serangan mematikan yang mengerikan, pelecehan verbal dan fisik, intimidasi di sekolah, diskriminasi di tempat kerja, hasutan untuk kebencian di media dan di platform media sosial, dan bahasa yang menghasut oleh mereka yang memiliki posisi berkuasa,” kata juru bicara PBB Farhan Haq dikutip dari Reuters.

"Di beberapa negara, wanita Asia secara khusus menjadi sasaran serangan, menambahkan kebencian terhadap wanita ke dalam campuran kebencian yang beracun," tambahnya.***

 

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler