Ancaman Perang Dunia Ketiga di Depan Mata, Senjata Nuklir Jadi Ancaman yang Paling Ditakuti

28 Februari 2021, 17:08 WIB
Perang Dunia Ketiga di Depan Mata, Senjata Nuklir Jadi Ancaman yang Paling Ditakuti. /Reuters/Stringer

BERITAB DIY - Tewasnya seorang Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) Januari 2020, membuat Iran melayangkan pernyataan balas dendamnya terhadap AS.

Dalam pernyataan itu, Iran mengatakan pembalasan dendamnya akan lebih sadis dari yang telah dilakukan AS terhadap Iran.

Beberapa pihak mulai mengkhawatirkan hal tersebut bisa memancing konflik baru yang bisa memicu terjadinya perang dunia ketiga.

Apalagi, proliferasi senjata yang terjadi di hampir semua negara-negara di dunia justru semakin mengancam keamanan dunia alih-alih memberikan keamanan seperti yang diklaim beberapa pihak.

Baca Juga: Prestasi Penting Artidjo Alkostar, Mantan Hakim Agung MA yang Ditakuti Koruptor

Salah satu yang paling ditakuti ialah senjata nuklir yang telah dan sedang dikembangkan oleh beberapa negara di dunia.

 

Selain itu, konflik-konflik yang saat ini sudah terjadi di beberapa kawasan juga turut dikhawatirkan akan menjadi persoalan bagai kemanan kawasan tersebut ke depannya.

Dikutip Berita DIY dari Pangandaran PRMN dalam artikel berjudul "Perang Dunia 3 Diprediksi Pecah, Ini 3 Pencegahan untuk Gagalkan Konflik Bersenjata", menurut Program Data Konflik Uppsala, 254 konflik bersenjata telah terjadi sejak 1946 di mana 114 di antaranya digolongkan sebagai perang.

Sejak akhir Perang Dingin, jumlah konflik bersenjata telah menurun drastis, 33 konflik bersenjata terdaftar pada 2013 tapi hanya tujuh yang digolongkan sebagai perang, yang mana ada penurunan 50 persen sejak 1989.

Selain itu, kekerasan berkecamuk di Timur Tengah, Eropa dan Rusia berada di ambang konflik atas Ukraina, dan Amerika Serikat terlibat dalam aksi militer di Irak yang dapat memicu Perang Dunia Ketiga.

Baca Juga: Anggap MUI Tak Mampu Pahami Permasalahan Kerumunan Jokowi, Dewan Pakar PKPI Haramkan Fatwanya

Titik nyala lain atas pulau-pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan, ketegangan di semenanjung Korea, dan Kashmir disebutkan menjadi pemicu lainnya.

 

Banyak faktor yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik bersenjata yang juga menurunkan risiko pecahnya Perang Dunia Ketiga.

Di antara pencegahan terjadinya Perang Dunia Ketiga yaitu menurunkan perang proksi, proses perdamaian yang melibatkan PBB, dan pembangunan ekonomi.

Penelitian yang dilakukan oleh Human Security Report menunjukkan bahwa negosiasi perdamaian dan perjanjian gencatan senjata dapat mengurangi konflik kekerasan bahkan digagalkan, di mana enam perjanjian perdamaian ditandatangani pada 2013.

Hukum konflik bersenjata dan hukum hak asasi manusia oleh pengadilan pidana internasional, pengadilan kejahatan perang, sanksi ekonomi dan militer, serta komisi keadilan domestik dapat melindungi warga sipil.

Baca Juga: Innalilahi wa Innailaihi Rojiun, KPK Berduka: Artidjo Alkostar Tokoh Hukum Nasional Penuh Integritas

Hukum internasional telah melarang kepemilikan dan penggunaan sistem senjata yang menghancurkan seperti senjata kimia dan biologi, ranjau anti-personil, munisi tandan, dan laser yang membutakan.

Meskipun kepemilikan atau penggunaan senjata nuklir dilarang untuk beberapa negara tapi belum dilarang secara global.

Dalam beberapa waktu terakhir, beberapa titik diprediksi bisa menjadi pemicu pecahnya Perang Dunia 3 dengan banyaknya konflik yang terjadi.

Perang Dunia 3 diprediksi bisa pecah dari pertikaian antara negara berikut seperti AS-Iran, Iran-Israel, AS-Turki, Kashmir, AS-Korea Utara, dan AS-Tiongkok.***(Mela Puspita/Pangandaran PRMN)

Editor: Adestu Arianto

Sumber: pangandaran pikiran rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler