Muncul Fenomena Awan Mirip Semar di Atas Gunung Merapi Pertanda Apa? Ini Penjelasan BMKG

- 13 November 2020, 09:29 WIB
Penampakan awan mirip Semar di langit Gunung Merapi, Kamis, 12 November 2020
Penampakan awan mirip Semar di langit Gunung Merapi, Kamis, 12 November 2020 /Twitter/@ketoprak_telur

BERITA DIY - Sebuah awan tebal berbentuk mirip salah satu lakon wayang, Semar, muncul di langit di atas Gunung Merapi, Yogyakarta. Warganet kemudian menyangkut-pautkan kejadian ini dengan sebuah pertanda suatu kejadian atau fenomena alam yang akan terjadi.

Namun fenomena ini kemudian dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kejadian viral ini pertama kali diketahui publik lewat sebuah unggahan di media sosial twitter @merapi_uncover. Dalam postingan tersebut, pengelola akun menuliskan bahwa awan tebal yang menyerupai tokoh wayang Semar muncul di langit atas Gunung Merapi kemarin pagi, Kamis, 12 November 2020.

Baca Juga: Link Pendaftaran Online Bantuan BLT Banpres UMKM BPUM di 30 Kota, Buruan Daftar Kuota Terbatas

Baca Juga: Cara Daftar BLT Banpres UMKM agar Dapat SMS BPUM BRI dan NIK KTP Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum

"Awan pagi tadi, malah ada yang mirip Semar," tulis akun tersebut seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari Twitter @merapi_uncover.

 Tidak hanya terlihat dari Yogyakarta, awan tersebut juga terlihat di berbagai daerah di sekitar Gunung Merapi.

Baca Juga: Cek Online Daftar Penerima Bansos BST Rp 500 Ribu Non PKH di Link dan Aplikasi Ini, BSB Ditutup

"(Teramati) di Jalan Blabak-Ketep KM 7 Ngaglik bawah, Sawangan Magelang," ujar seorang warganet yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi Kabar Joglosemar sebagaimana diberitakan di artikel sebelumnya, Ada Awan Bentuk Semar di Langit Gunung Merapi, Ini Penjelasan BMKG.

 Dikatakan warga itu, awan mirip Semar di langit Gunung Merapi itu dilihatnya sekitar pukul 04:55 WIB. Dirinya juga berpendapat bahwa ada sedikit kemiripan awan dengan tokoh pewayangan Semar.

"Sebagai orang Jawa mas, ilmu cocoklogi ya mirip Kyai Semar," ujarnya.

Dirinya berharap kemunculan awan ini hanya hal biasa dan bukan pertanda akan datangnya sesuatu.

"Semoga awan biasa mas," harapnya.

Baca Juga: Cek di Sini! BLT Subsidi Gaji BPJS Gelombang 2 Sudah Cair Tapi Jumlah Karyawan Berkurang

Baca Juga: Cara Cek Online Daftar Penerima Bansos BST Rp 500 Ribu per KK Non PKH di cekbansos.siks.kemsos.go.id

Disamping pendapat awan mirip Semar, ada pula yang mengatakan awan mirip Semar di langit Gunung Merapi itu justru mirip lebih Presiden Donald Trump, hingga karakter kartun Barnacle Boy di Spongebob.

"Bukannya ini kereta kencana dari belakang ya?," tulis pemilik akun twitter @durg4.

"Apakah pertanda, Mr Donald Trump melanjutkan takhta nya?," tambah @MieAyamKukus.

Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa mengatakan hal itu sebagai fenomena alam biasa.

"Masyarakat umum menyebut awan ini sebagai awan topi, awan tudung atau juga awan kanopi karena seolah menjadi penutup yang menyelubungi puncak gunung," ujar Sigit,
Awan Lenticularis mulai terbentuk saat arus angin yang mengalir sejajar permukaan bumi mendapat hambatan dari objek tertentu seperti pegunungan.

Baca Juga: Cara Dapat Bantuan Bansos BST Rp 300 Ribu per KK, Cek di dtks.kemensos.go.id Bulan Ini Cair

Akibat hambatan tersebut, arus udara tersebut bergerak naik secara vertikal menuju puncak awan.

Jika udara naik tersebut mengandung banyak uap air dan bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung uap air tersebut mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung. Inilah mengapa awan Lenticularis terbentuk.
"Bkasa terjadi saat angin kencang bertiup melintasi puncak gunung," ujar Sigit. *** (Galih Wijaya/Kabar JogloSemar)

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Kabar Joglosemar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x