Renungan Lukas 6:37-42 Jangan Menghakimi, Apa Artinya Dalam Ayat Alkitab?

- 12 Februari 2023, 12:05 WIB
Ilustrasi - Renungan Lukas 6:37-42 jangan menghakimi, apa artinya dalam ayat alkitab dengan makna yang terkandung pesan Yesus kepada muridnya.
Ilustrasi - Renungan Lukas 6:37-42 jangan menghakimi, apa artinya dalam ayat alkitab dengan makna yang terkandung pesan Yesus kepada muridnya. /PIXABAY/ voltamax

Baca Juga: RHK 11 Februari 2023: Renungan Harian Katolik Hari Ini Tentang Peduli dan Tidak Egois

Mengapa di poin-poin Doa Bapa Kami, yang Tuhan highlight setelah mengajarkan doa ini adalah pengampunan? Dalam Doa Bapa Kami, yang paling penting bukan poin-poin dalam doa itu tapi fakta bahwa doa kita sudah diterima oleh Tuhan.

Apa gunanya Saudara punya doa yang begitu indah tapi tidak ada yang dengar. Maka ini yang harus kita pertimbangkan, doa menjadi bernilai karena Tuhan mau dengar.

Sehingga waktu saya panjatkan doa itu Tuhan mau dengar. Mengapa Tuhan bisa dengar? Karena Tuhan sudah ampuni kita dan mau dengar doa kita. Jadi konsep pengampunan menjadi sangat penting karena tanpa pengampunan doa sebagus apa pun Tuhan tidak dengar.

Poin kedua dalam ayat 38 “berilah dan kamu akan diberi suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.

Baca Juga: RHK 10 Februari 2023: Semua Baik, Cek Renungan Harian Kristen dan Doa Singkat Hari Ini

Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu”. Ini sedang berbicara tentang kebiasaan memberi kepada pengemis. Di dalam budaya Israel tidak ada orang senang jadi pengemis, yang jadi pengemis pasti miskin.

Tidak seperti budaya kita sekarang, pengemis tapi bisa beli macam-macam. Di dalam kebudayaan Israel tidak ada yang seperti itu, mereka sangat malu kalau harus mengemis, mereka lebih baik hidup miskin daripada mengemis.

Tapi kalau mati bagaimana? Maka mereka terpaksa minta, tidak ada orang rela minta apalagi memanipulasi permintaan untuk memperkaya diri, sehingga orang-orang yang minta-minta itu benar-benar kesulitan.

Maka Tuhan membiasakan dalam Taurat untuk punya belas kasihan kepada orang yang perlu. Tuhan mengatakan dalam hukum Taurat “kalau engkau ambil gandum ikat di karung, lalu masukan karungnya ke gudangmu. Kalau ingat ada karung yang ketinggalan, itu tidak boleh diambil, itu jadi hak orang miskin”.

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x