Renungan Lukas 6:37-42 Jangan Menghakimi, Apa Artinya Dalam Ayat Alkitab?

- 12 Februari 2023, 12:05 WIB
Ilustrasi - Renungan Lukas 6:37-42 jangan menghakimi, apa artinya dalam ayat alkitab dengan makna yang terkandung pesan Yesus kepada muridnya.
Ilustrasi - Renungan Lukas 6:37-42 jangan menghakimi, apa artinya dalam ayat alkitab dengan makna yang terkandung pesan Yesus kepada muridnya. /PIXABAY/ voltamax

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini 5 Februari 2023 Penuh Makna Tentang Menjadi Garam

Maka kalau orang pelit mau angkut karung, hitung detail “awas jangan ada ketinggalan satu pun, karena kalau satu ketinggalan itu untuk orang miskin, awas”, jadi dia akan teliti sekali jangan sampai ketinggalan.

Lalu kedua, kalau petik anggur, waktu jatuh ke bawah tidak boleh pungut, karena yang jatuh ke bawah itu milik orang miskin, mereka pun sekali-kali bolehlah cicip anggur.

Maka waktu orang pelit petik anggur, hati-hatinya luar biasa, ini yang pelit. Tapi yang murah hati sengaja tinggalkan, sudah ikat berkas-berkas gandum.

Demikian juga ketika orang miskin ketok pintu rumah memohon gandum atau jagung biasanya, “mohon, saya dan anak saya lapar, bolehkah beri makanan?”, biasanya mereka tidak bawa apa-apa kecuali baju dan baju itu ditadahkan untuk dicurahkan.

Setiap orang di rumah itu punya gelas ukur, mereka akan ambil gandum kemudian mereka akan curahkan ke baju yang ditadahkan, karena kalau cuma pakai tangan muatnya sedikit, tapi kalau pakai baju lumayan, makanya bajunya orang saat itu longgar-longgar.

Mereka curahkan, taruh di baju, dan orang-orang yang pelit itu biasanya akan ambil sekenanya, karena peraturan mengatakan gelas ukur tidak boleh tangan, karena kalau pakai tangan dianggap menghina orang miskin, dan dapatnya sedikit, jadi mesti pakai gelas ukur.

Tapi orang yang baik, dia akan ambil dan lihat kalau masih bisa dipadatkan, dia akan ambil pemadat, tumpuk sampai padat, isi lagi, dia bilang “masih dipadatkan lagi”, maka dia padatkan lagi, masih ada ruangan terus diisi sampai penuh seperti es krim.

Sehingga waktu jalan dia akan hati-hati supaya tidak tumpah lalu ditaruh di tempat, diribaan orang itu limpahnya bukan main, melebihi gelas ukur.

Inilah yang dimaksudkan dalam ayat ini, engkau kalau memberi kepada orang memberi seperti apa, kalau engkau memberi dengan dipadatkan, dengan tercurah limpah tidak hitung-hitungan, maka kamu pun akan dapat belas kasihan yang sama.

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x