Network
BERITA DIY - Simak bisakah membaca gabungan niat puasa Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh di bulan Rajab, berikut jadwal pelaksanaan di bulan Februari.
Ibadah puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan tiga hari berturut-turut di setiap tengah bulan kalender Hijriyah. Pada bulan Februari, penanggalan Islam juga tepat pada bulan Rajab.
Ayyamul Bidh atau yang memiliki arti 'puasa putih' dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah, sehingga memiliki jadwal yang berbeda pada bulan Masehi.
Ustadz Abdu Somad menjelaskan mengapa Ayyamul Bidh disebut sebagai puasa putih, sebab saat itu bulan sedang bersinar sangat terang hingga menerangi bumi yang gelap.
Dia juga mengibaratkan fenomena itu sama seperti manusia yang memiliki banyak dosa ingin kembali putih bagaikan cahaya.
"Maka begitu juga kita manusia yang banyak khilaf, salah, dosa, hitam dengan maksiat ini, ingin putih seputih cahaya. Maka berpuasalah pada hari ke-13, 14, dan 15," jelas UAS.
Jadwal puasa Ayyamul Bidh bulan Februari 2022
Berdasarkan kalender Islam 1443 Hijriyah, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal 13-15 Rajab, di mana jadwal bertepatan dengan tanggal Masehi bulan Februari sebagai berikut:
- 13 Rajab 1443 Hijriyah: Senin, 14 Februari 2022
- 14 Rajab 1443 Hijriyah: Selasa, 15 Februari 2022
- 15 Rajab 1443 Hijriyah: Rabu, 16 Februari 2022
Namun tanggal 13 Rajab 1443 Hijriyah bertepatan pada hari Senin, 14 Februari 2022. Bagaimana jika ingin menggabungkan niat puasa Ayyamul Bidh dengan puasa Senin-Kamis?
Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan dari seorang penanya tentang bagaimana jika beberapa puasa sunnah terjadi dalam satu waktu.
Beliau menjelaskan dalam hukum sunnah terbagi menjadi dua, yakni sunnah biasa yang berarti sering seseorang kerjakan dan sunnah muakadah yang lebih naik lagi levelnya.
"Kalau sunnah biasa bertemu dengan muakadah, maka yang sunnah biasa berhenti dan muakadah dikerjakan," jelas Ustadz Adi Hidayat dalam siaran di YouTube.
Sebagai contoh, seorang Muslim sering melakukan puasa Senin Kamis, kemudian dalam suatu waktu bersamaan dengan Ayyamul Bidh. Menurutnya maka orang tersebut membaca niat Ayyamul Bidh.
"Maka Senin-Kamisnya berhenti, niatkan dengan Ayyamul Bidh," tambah UAH.
Meski begitu, menurut hadits riwayat sahabat Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa seorang hamba bisa mendapatkan pahala kedua puasa tersebut, sebagaimana yang pernah ia katakan:
"Jika seorang hamba sakit atau dia safar, tidak menunaikan ibadah yang menjadi kebiasaannya, maka tetap amalan rutin itu diberikan pahalanya,"
Jadi kalau ada orang puasa Ayyamul Bidh jatuh di hari Senin dan Kamis, namun ia tidak berniat puasa Senin Kamis alih-alih membaca niat Ayyamul Bidh, maka hamba tersebut tetap diberikan pahala puasa Senin-Kamis sebagaimana yang sering ia lakukan.
Baca Juga: Puasa Ramadhan 2022 Tanggal Berapa, Ini Bacaan Niat Membayar Hutang Puasa
Niat bacaan niat puasa Ayyamul Bidh
Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh sedikit berbeda dengan puasa lainnya. Berikut bacaan dalam bahasa Arab, Latin dan bahasa Indonesia.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta'ala."
Sementara tata cara puasa Ayyamul Bidh sama dengan puasa sunnah lainnya, yaitu dengan menahan makan, minum, dan nafsu dari sebelum terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Demikian apakah bisa menggabungkan bacaan niat puasa Ayyamul Bidh dan puasa Senin Kamis beserta jadwal di bulan Februari 2022.***
