Keenam wanita berjasa dalam dunia Polwan ini antara lain adalah:
- Mariana Saanin
- Nelly Pauna
- Rosmalina Loekman
- Dahniar Sukotjo
- Djasmainar
- Rosnalia Taher
Mariana Saanin dan lima wanita lainnya mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 siswa laki-laki di SPN Bukittinggi. Oleh karena itu, sejak diinformasikan resmi enam wanita mengikuti pendidikan Polisi pada 1 September ditetapkan menjadi hari lahirnya Polwan.
Masuknya wanita dalam membantu tugas Polisi ini mendapat banyak apresiasi dan didukung Hukum dengan keluarnya TAP MPR No. II Tahun 1960 yang menyatakan bahwa pendidikan calon perwira Polwan diintegrasikan bersama calon perwira Polisi pria untuk bersama-sama dididik di AAK (Akademi Angkatan Kepolisian) di Yogyakarta.
Seiring berjalannya waktu, pada 30 Oktober 1984 Pusat Pendidikan Polwan (Pusdikpolwan) diganti menjadi Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) yang membuka rekrutmen wanita untuk menjadi Polwan.
Berdasarkan Surat Keputusan No. Pol.: Skep/480/XI/1986 pada 29 November 1986, Jenderal Polisi Drs. Mochammad Sanoesi pada waktu itu secara resmi mengesahkan lambang Polisi wanita atau Polwan sebagai bagian dari Polri.***