Sebuah buku yang ditulis oleh Piaget berjudul 'Object Permanence' tentang teori perkembangan kognitif, menjelaskan tentang bagaimana bayi melihat dan memahami sebuah objek.
Bayi belum memahami suatu benda dapat dipindahkan. Oleh karena itu, jika orang dewasa menunjukkan kepada si kecil sebuah objek yang tiba-tiba dikeluarkan atau dipindahkan, maka bayi berpikir bahwa itu adalah suatu kejadian luar biasa.
Begitu pun ketika bermain 'ciluk ba' dengan bayi dan balita. Melihat wajah tertutup lalu terbuka dengan tiba-tiba, bayi cenderung akan tersenyum hingga terkikik.
Biasanya bayi tertarik akan objek-objek bergerak ketika menginjak usia antara empat hingga enam bulan pertama dalam hidup. Mereka akan menemukan apa yang disebut 'keabadian objek'.
Baca Juga: Apa Arti 'Kiyomasa Nande Nande Baka Gambare Gambare' yang Viral di TikTok?
Menurut healthychildren.org, perkembangan kognitif ini memungkinkan bayi untuk memahami bahwa objek terus ada, bahkan jika mereka tidak dapat melihatnya lagi.
Fase ini juga hampir bersamaan dengan fase 'kecemasan' yang dialami oleh bayi, di mana si kecil biasanya sudah mulai mengerti ketika ingin ditinggal oleh orang tua dan merengek ingin ikut.
Menurut Dr. Gina Posner, seorang dokter anak di California, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa keabadian objek adalah konsep di mana sesuatu yang tidak terlihat masih akan tetap ada.
Baca Juga: Viral Grup K-Pop NCT Dream Joget Koplo Mendung Tanpo Udan, Real? Nonton di Mana?