Apriyani mulai berlatih bulutangkis di Jakarta pada akhir tahun 2011 di Klub Pelita Bakrie. Kemudian pada pertengahan 2015, dia berpindah klub ke Jaya Raya Jakarta. Pada 2014 di Kejuaraan Dunia Junior, Apriyani berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari di nomor ganda putri.
Mereka tampil luar biasa dan mampu melaju sampai ke final. Sayang mereka harus puas dengan medali perak setelah dikalahkan pasangan Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan dengan skor 21–11, 21–14.
Apriyani Rahayu mulai bermain di level senior saat dipasangkan dengan pemain berpengalaman Greysia Polii. Keduanya meraih gelar pertama di kelas BWF Grand Prix Gold pada Thailand Terbuka 2017 dan disusul gelar BWF Super Series pertamanya di Prancis Terbuka Super Series 2017.
Deretan prestasi gemilang keduanya terus berlanjut salah satunya meraih emdali perunggu kejuaraan dunia 2018 di Nanjing, Tiongkok dan 2019 di Basel, Swiss.
Terkini tentu saja Apriyani Rahayu berhasil meraih medali di ajang Olimpiade Tokyo sekaligus menjadi medali pertama Indonesia di sektor ganda putri sepanjang sejarah.
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu akan menghadapi pasangan Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan di final Olimpiade Tokyo 2020.***