Selain Angkat Besi, Ini Cabor yang Terancam Dihapus di Olimpiade Paris 2024! Merugikan Indonesia?

13 Agustus 2021, 16:00 WIB
Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi Indonesia. Cabor angkat besi dan tinju dikabarkan akan mendapat pengurangan kuota hingga dihapus dari Olimpiade Paris 2024. /Antara/Sigid Kurniawan

BERITA DIY - Kabar kurang sedap datang dari olahraga Olimpiade. Komite Olimpiade Internasional (IOC) berencana akan menghapus beberapa cabang olahraga di Olimpiade Paris 2024. IOC berencana alan menghapus angkat besi dan tinju.

Pada Olimpiade Paris 2024, kedua cabor tersebut sebenarnya sudah dipangkas kuotanya. Namun kabar terkini menyebut, angkat besi bisa saja dihapuskan di Paris.

Pengurangan kuota di 28 cabor itu dinilai sudah proporsional karena hanya difokuskan pada cabang yang sangat mungkin dipangkas, namun tetap mempertahankan nilai universal Olimpiade.

Baca Juga: Klasemen Akhir Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020: Siapa Juara Umum?

"Di masa lalu, IOC telah dihadapkan pada situasi yang menimbulkan kekhawatiran serius mengenai tata kelola federasi internasional tertentu," kata Coates pada pertemuan akhir kompetisi dilansir Asahi, Minggu 8 Agustus 2021.

Pengurangan kuota tertinggi terjadi pada angkat besi. Pengurangan bahkan rencana penghapusan angkat besi di Olimpiade Paris 2024 disebabkan banyaknya kasus doping dan permasalahan pada tata kelola Federasi Angkat Besi Dunia (IWF).

Tak hanya soal kasus doping, kasus korupsi di tubuh Federasi Angkat Besi Dunia (IWF) juga menjadi faktor rencana dikelaurakannya angkat besi dari Olimpiade Paris 2024.

IWF sendiri dipimpin selama dua dekade hingga tahun lalu oleh mantan anggota lama IOC Tamas Ajan. Masalah badan pengatur dirinci dalam program investigasi oleh penyiar Jerman ARD.

Baca Juga: Guru dari Indonesia Sukses Jadi Wasit Pada Cabor Bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020, Nadiem: Terima Kasih

Selain angkat besi, cabor tinju juga akan dipangkas kuotanya oleh IOC. Namun sebelum memutuskan penghapusan, IOC akan terlebih dahulu melihat kinerja tinju di Olimpiade Tokyo, dan reformasi AIBA yang sedang berlangsung di bawah presiden Umar Kremlev sebelum memutuskan apakah akan mengembalikan pengakuan resminya.

Tinju dan angkat besi di antara 28 olahraga inti yang kerap masuk dalam program Olimpiade, sementara kota tuan rumah dapat mengajukan permohonan untuk menambahkan olahraga lain yang menarik bagi pasar domestik.

Penghapusan angkat besi dari ajang Olimpiade tentu merugikan Indonesia. Sebab selain dari bulutangkis, sumbangan medali Indonesia juga mengalir dari cabor angkat besi.

Eko Yuli Irawan menjadi lifter Indonesia yang berhasil menyumbang medali di empat Olimpiade secara beruntun. Medali perunggu di Beijing 2008 dan London 2012, serta medali perak di Rio 2016 dan Tokyo 2020.

Baca Juga: Profil Marco Asensio, Pemain Real Madrid dan Spanyol yang Kandaskan Jepang di Olimpiade Tokyo 2021-2020

Total angkat besi berhasil menyumbang 3 medali di Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Dua lainnya diraih Windi Aisyah dengan medali perunggu, dan Rachmat Erwin Abdullah juga dengan perunggu.

Pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Jepang menambahkan bisbol, softball, dan karate ke dalam cabor yang diikutsertakan tahun ini, dan juga memulai debut skateboard, panjat tebing, dan selancar, yang sejalan dengan upaya IOC dalam memasarkan olahraga kepada para atlet muda.

Nantinya Paris selaku tuan rumah Olimpiade 2024 akan memasukan cabor debutan breakdancing.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler