Network
BERITA DIY - Virus Covid-19 masih menjadi pandemi di seluruh dunia, kini di Afrika kembali mengalami munculnya virus Marburg. Lantas apa itu virus Marburg dan bagaimana gejala yang timbul jika terinfeksi?
Perlu diketahui bahwa virus Marburg bukanlah virus baru atau varian virus Covid-19. Virus ini pertama kali ditemukan pada 1967. Dua wabah besar pernah terjadi secara bersamaan di Marburg dan Frankfurt di Jerman, serta di Beograd, Serbia, pada tahun 1967.
Mengutip dari who.int, wabah ini ada kaitannya terkait dengan pekerjaan laboratorium menggunakan monyet hijau Afrika (Cercopithecus aethiops) yang diimpor dari Uganda.
Baca Juga: Apa Itu Virus Marburg yang Disebut Berbahaya, Telah Dideteksi Dimana Saja?
Baca Juga: Apa Beda Varian Virus Corona Delta dan Delta Plus? Ini Penjelasan, Gejala dan Cara Pencegahan
Baca Juga: Covid-19 Pecah Rekor Terus! Seperti Ini Posisi Indonesia di Dunia Terkait Jumlah Kasus Virus Corona
Masih menurut WHO, virus Marburg memiliki potensi kematian hingga 88 persen. Infeksi manusia dengan penyakit virus Marburg berasal dari kontak yang terlalu lama dengan tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus.
Tak jauh beda dengan Covid-19, virus Marburg dapat menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung (melalui kulit yang rusak atau selaput lendir) dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi.
Penularan juga dapat dengan permukaan dan bahan, seperti tempat tidur dan pakaian yang terkontaminasi dengan cairan ini. Gejala yang muncul pada manusia jika terinfeksi virus Marburg yaitu:
1. Penderita akan merasakan pusing
