Jika dalam bahasa Indonesia, satu kalimat harus terdiri dari subjek, predikat, dan objek, maka dalam Basa Jawa pun demikian.
Hanya saja, istilah yang digunakan berbeda. Ketiganya disebut dengan jejer (subjek), wasesa (predikat), dan lesan (objek).
Setiap ukara atau klausa yang memiliki gagasan bisa tersambung dengan klausa lainnya menggunakan konjungsi.
Ketika satu ukara tersambung dengan ukara lainnya, maka itu disebut dengan ukara samboran.
Adapun contohnya dapat disimak di bawah ini:
1. Ukara samboran sejajar:
Aku ora mlebu sekolah amarga lara untu (Aku tidak masuk sekolah karena sakit gigi).
Baca Juga: Materi Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Menyentuh Hati Tema Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian
Apabila sejajar, maka ukara samboran sejajar berarti dua klausul yang ada dalam satu padanan kalimat dan terdiri dari dua klausa atau ukara, yakni: