Ia juga bisa disebut sebagai bapak revolusi Turki. Mustafa Kemal Ataturk melakukan reformasi progresif yang menyeluruh, yang memodernisasi Turki menjadi negara industri sekuler
Ataturk kemudian dianggap sebagai salah satu pemimpin politik terpenting abad 20 karena prestasi militer dan politiknya. Mustafa Kemal Ataturk menempuh pendidikan militer pada usia 12 tahun dan berlanjut belajar di akademi militer di Istanbul hingga lulus pada tahun 1905.
Mustafa Kemal Ataturk turun sebagai prajurit untuk melawan Italia di Libya. Dia juga terlibat dalam Perang Balkan (1912 - 1913). Pada 1915, dia dan pasukannya memukul mundur invasi Sekutu di Dardanelles.
Baca Juga: Elon Musk Sindir Jeff Bezos Soal Teknologi Hidup Kekal: Jika Gagal, Dia akan Menuntut Kematian?
Pada Mei 1919, Mustafa Kemal Ataturk memulai sebuah revolusi nasionalis di Anatolia, mengorganisir perlawanan terhadap penyelesaian damai yang diberlakukan di Turki kepada sekutu.
Mustafa Kemal Ataturk Hapuskan Kesultanan Utsmaniyah
Pada 1921, Mustafa Kemal Ataturk mendirikan pemerintahan sementara di Ankara. Tiga tahun berselang pada 1924, Kesultanan Utsmaniyah secara resmi dihapuskan dan Turki menjadi republik sekuler. Mustafa Kemal Ataturk menjadi presidennya.
Pertentangan dan kecaman pun muncul seiring dengan hancurnya sistem khilafah yang dianut dalam Kesultanan Utsmaniyah dari banyak tokoh Islam, seperti Abu Al-Kalam Azad, Muhammad Ali, dan Shaukat Ali.
Baca Juga: Profil Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Boikot Produk Prancis karena Ucapan Macron
Namun di sisi lain, ada pula tokoh-tokoh yang mendukung Mustafa Kemal Ataturk lantaran menjadi tokoh yang dapat melepaskan Turki dari dogmatisme.