Lagi, Satu Pejabat Partai Aung San Suu Kyi Tewas dalam Penjara Junta Militer Myanmar

10 Maret 2021, 18:25 WIB
Lagi, Satu Pejabat Partai Aung San Suu Kyi Tewas dalam Penjara Junta Militer Myanmar. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

BERITA DIY - Seorang pejabat partai Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi dikonfirmasi tewas di dalam penjara Junta Militer.

Pejabat tersebut ialah Zaw Myat Linn. Ia diketahui ditangkap pada pukul 01.30 waktu setempat di Yangon. Tak berapa lama, baru-baru ini ia dikonfirmasi tewas.

Beberapa pihak menuding tentara telah melakukan penyiksaan terhadap Myat Linn hingga ia tewas.

Baca Juga: Apa Itu Vtube Aplikasi Ilegal yang Diblokir Pemerintah? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Seorang mantan anggota parlemen Myanmar yang sudah dibubarkan, Ba Myo Thein, mengatakan Myat Linn merupakan orang yang aktif mendukung protes terhadap junta.

"Ia telah terlibat secara aktif dalam mendukung protes," kata Ba Myo seperti dilansir dari Reuters pada Rabu, 10 Maret 2021.

Bahkan, tak begitu lama sebelum ditangkap, Myat Linn melakukan sebuah live streaming di Facebook dan menyerukan untuk terus melakukan protes.

Baca Juga: Sebut Darmizal Calo dan Air Mata Buaya, Politisi Demokrat Singgung SBY Jadikan Moeldoko sebagai Panglima TNI

"Saya ingin mendorong semua warga negara di seluruh negeri bahwa kami akan melakukan protes siang dan malam selama 24 jam melawan kediktatoran," ucap Myat Linn dalam live streaming tersebut.

Kematian Zaw Myat Linn merupakan kematian kedua pejabat NLD yang tewas di penjara junta.

Sebelumnya, media mencatat nama Khin Maung Latt yang tewas akibat alami nasib serupa dengan Zaw Myat Linn.

Baca Juga: Rendy dalam Bahaya! Nino Pernah Hampir Mati: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini 10 Maret 2021

Khin Maung Latt juga merupakan salah satu pejabat di NLD, partai milik Aung San Suu Kyi, yang punya peranan penting dalam partai.

Ia dikonfirmasi tewas oleh pernyataan keluarganya pada Minggu, 7 Maret 2021 lalu seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.com.***

Editor: Adestu Arianto

Sumber: REUTERS Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler