Pemulihan Ekonomi Nasional Aman: Pemerintah Diminta Jaga Harga Komoditas dan Kendalikan Inflasi

- 2 Agustus 2022, 20:30 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.  Pemulihan ekonomi nasional Indonesia masih on the track namun harus kendalikan harga komoditas dan inflasi.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Pemulihan ekonomi nasional Indonesia masih on the track namun harus kendalikan harga komoditas dan inflasi. /Tangkap Layar youtube.com/Sekretariat Presiden

BERITA DIY - Pemulihan ekonomi nasional Indonesia masih on the track. Meskipun demikian, pemerintah masih harus fokus untuk mengendalikan harga komoditas.

Selain itu, ancaman inflasi akibat dampak perekonomian global juga nyata di depan mata. Sehingga hal ini patut diwaspadai oleh Indonesia.

Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, pemulihan ekonomi nasional ini berjalan baik karena adanya peningkatan permintaan domestik dan mendukung kegiatan dunia usaha

Kinerja impresif pada aktivitas sektor riil tersebut menjadi bukti ketahanan ekonomi domestik di tengah berbagai tantangan global yang terus berlangsung. Aktivitas ekonomi domestik terus menunjukkan tren pemulihan.

Angka Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2022 kembali berada di level ekspansif yakni pada posisi 51,3. Posisi PMI Juli 2022 juga lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya (Juni 2022) yang sebesar 50,2. Bahkan, level ekspansi Indonesia masih di atas beberapa negara ASEAN lainnya.

Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI di Kuartal II 2022 Terpantau Meningkat, Harapan Ekonomi Indonesia Membaik

“Tentu pencapaian ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak dalam proses percepatan pemulihan aktivitas ekonomi pasca pandemi Covid-19, khususnya dalam mendorong peningkatan permintaan domestik dan mendukung kegiatan dunia usaha,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Chief Economist Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan tren tersebut didorong oleh berbagai kebijakan pemerintah seperti pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai daerah serta berbagai kondisi yang mendorong faktor permintaan.

"Ini memang didukung oleh permintaan baru yang meningkat juga, menguat, tadi ada kondisi ekonomi masyarakat, mobilitas masyarakat mulai meningkat, sehingga orang mulai belanja, orang mulai traveling, orang mulai kegiatan offline. Jadi makanya permintaan terhadap produk-produk baik produk barang tahan lama maupun barang tidak tahan lama meningkat. Makanya aktivitas di industri manufaktur juga cenderung meningkat dibandingkan kondisi beberapa bulan terakhir ini," ungkap Joshua.

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x